Bandara Uji Ketahanan Siber dengan Simulasi Serangan Ransomware Jelang Libur Akhir Tahun.
TANGERANG NEWS – Menjelang periode padat Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) melaksanakan Cyber Security Exercise 2025.
Latihan strategis ini bertujuan untuk menguji dan memperkuat kesiapan operasional bandara dalam menghadapi potensi ancaman siber yang dapat mengganggu layanan vital.
Bandara Soetta, sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Asia Pasifik, menyadari bahwa gangguan siber dapat berdampak signifikan terhadap mobilitas nasional dan reputasi negara.
Latihan ini berfokus pada penguatan respons terhadap ancaman yang dapat mengganggu sistem operasional vital, seperti check-in, penanganan bagasi, SCADA, dan IoT.
Puncak latihan mensimulasikan serangan ransomware pada layanan check-in domestik di Terminal 3.
Latihan yang dirancang realistis ini tidak hanya melibatkan personel internal bandara tetapi juga kolaborasi antar pemangku kepentingan kunci nasional.
Lembaga yang berpartisipasi antara lain Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Perhubungan, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kolaborasi ini sejalan dengan kerangka kerja keamanan siber nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2022 dan Peraturan BSSN Tahun 2024, yang mewajibkan penguatan keamanan untuk infrastruktur kritis di sektor transportasi udara.
Kesiapan Operasional Menjamin Layanan Terbaik
General Manager Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyatakan bahwa ketahanan siber merupakan bagian integral dari kesiapan operasional bandara.
“Kesiapan operasional tidak hanya ditentukan oleh layanan di lapangan, tetapi juga oleh ketahanan seluruh sistem digital yang mendukung pergerakan penumpang dan pesawat,” ujarnya.
Menjelang puncak periode libur Nataru yang secara historis mencatat peningkatan signifikan dalam lalu lintas penumpang, ketahanan siber menjadi sangat krusial.
“Kami berkomitmen memastikan semua sistem beroperasi secara optimal agar pelayanan kepada masyarakat tetap aman, lancar, dan andal,” tutupnya, berharap sinergi dari semua pihak dapat memperkuat kemampuan pemulihan bandara terhadap insiden siber.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah gerbang internasional utama Indonesia, terletak di Jakarta. Dinamai dari presiden dan wakil presiden pertama negara ini, bandara ini dibuka pada 1985 untuk menggantikan Bandara Kemayoran yang sudah kelebihan beban. Desain bandara ini memadukan unsur arsitektur tradisional Indonesia, seperti atap *joglo* Jawa, di dalam terminal-terminal modernnya.
Terminal 3
Terminal 3 adalah terminal penumpang utama di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Terminal ini dibuka secara bertahap mulai 2009 dan menjadi terminal terbesar di bandara tersebut, khusus melayani penerbangan domestik dan internasional maskapai Garuda Indonesia serta mitra aliansi SkyTeam. Terminal ini dikenal dengan desainnya yang modern dan luas.
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan adalah lembaga pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab untuk menyinkronkan kebijakan di berbagai kementerian dalam bidang politik, hukum, dan keamanan nasional. Lembaga ini secara resmi dibentuk pada akhir 1990-an selama periode reformasi administrasi, berkembang dari badan-badan koordinasi sebelumnya untuk memastikan tata kelola yang kohesif dan stabilitas di era pasca-Suharto.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) adalah lembaga pusat Indonesia yang bertanggung jawab atas keamanan siber, kriptografi, dan intelijen sinyal. BSSN secara resmi didirikan sebagai lembaga independen pada 2017, berkembang dari unit siber sebelumnya dalam struktur intelijen dan komunikasi negara, untuk mengatasi ancaman digital yang semakin berkembang. Mandatnya adalah melindungi infrastruktur informasi kritis nasional Indonesia dan mengoordinasikan respons nasional terhadap insiden siber.
Badan Intelijen Negara (BIN)
Badan Intelijen Negara (BIN) adalah dinas intelijen utama Indonesia, bertanggung jawab atas intelijen dalam negeri maupun luar negeri. BIN dalam struktur saat ini secara resmi dibentuk pada 2001, menggantikan beberapa badan intelijen sebelumnya yang berasal dari tahun-tahun awal kemerdekaan Indonesia. BIN memainkan peran kunci dalam keamanan nasional dan melapor langsung kepada Presiden Indonesia.
Kementerian Perhubungan
Kementerian Perhubungan adalah departemen pemerintah yang bertanggung jawab atas kebijakan, infrastruktur, dan regulasi transportasi nasional. Sejarahnya terkait dengan perkembangan administrasi negara modern, biasanya muncul pada abad ke-19 atau ke-20 ketika negara-negara melakukan industrialisasi dan berupaya menstandarisasi serta memperluas jaringan jalan, kereta api, dan kemudian udara mereka. Di Indonesia, kementerian ini bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang transportasi.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah lembaga penegak hukum nasional Indonesia, didirikan dalam bentuk modernnya pada 1946 setelah kemerdekaan negara ini. Awalnya bagian dari militer Indonesia (ABRI) hingga 1999, ketika secara resmi dipisahkan untuk menjadi pasukan sipil independen yang berfokus pada keamanan dan ketertiban publik.