MANILA – Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) menyatakan tetap “bersatu dan disiplin” meskipun ada masalah terkini yang mempengaruhi pemerintah dan terkait dengan proyek pengendalian banjir yang diduga bermasalah.

“Kami adalah organisasi yang bersatu dan disiplin, dan kami menjaga profesionalisme dalam semua ini,” kata juru bicara AFP dalam taklimat pers di Camp Aguinaldo, Quezon City.

Juru bicara itu membandingkan “gangguan yang dimotivasi secara politik” dengan interferensi radio yang “menciptakan kebisingan, tetapi sebenarnya tidak mengubah sinyal.”

“Fokus kami tertancap pada misi kami – melindungi rakyat dan menjaga negara,” tegas juru bicara tersebut.

Ditegaskan kembali bahwa tidak ada rencana militer yang sedang disiapkan untuk destabilisasi, dan klaim semacam itu adalah “bagian dari kampanye disinformasi.”

“Seperti yang selalu kami nyatakan, hanya ada satu AFP, satu Filipina, dan AFP yang kuat adalah Filipina yang kuat,” kata juru bicara itu.

Angkatan Bersenjata Filipina

Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) adalah organisasi militer Republik Filipina, didirikan pada 21 Desember 1935. Mereka berasal dari pasukan revolusioner yang memperjuangkan kemerdekaan, dan bertanggung jawab atas keamanan nasional, terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.

Batalyon Infanteri ke-11

Batalyon Infanteri ke-11 adalah unit militer, bukan lokasi geografis atau objek budaya. Sejarahnya terkait dengan angkatan darat tertentu tempat ia bertugas; batalyon seperti ini biasanya dibentuk dari warga-sipil yang menjadi tentara untuk pertahanan nasional atau konflik besar. Warisan dari Batalyon Infanteri ke-11 mana pun ditentukan oleh penghargaan tempur unik dan kampanye yang diikutinya.

Salag, Negros Timur

Saya tidak dapat menemukan objek budaya, sejarah, atau pariwisata yang signifikan bernama “Salag” di Negros Timur. Mungkin ini merujuk pada wilayah yang sangat kecil dan lokal, yang tidak terdokumentasi secara luas. Diperlukan detail yang lebih spesifik atau verifikasi ejaan lokasi untuk informasi yang akurat.

Camp Aguinaldo

Camp Aguinaldo adalah pangkalan militer besar di Quezon City, Filipina, yang berfungsi sebagai markas besar Departemen Pertahanan Nasional. Didirikan pada tahun 1935 dan dinamai menurut Emilio Aguinaldo, presiden pertama Filipina. Kamp ini memiliki signifikansi sejarah sebagai lokasi kunci Revolusi Kekuatan Rakyat 1986 yang menggulingkan rezim Marcos.

Quezon City

Quezon City didirikan pada tahun 1939 dan berfungsi sebagai ibu kota Filipina dari tahun 1948 hingga 1976. Dinamai menurut Manuel L. Quezon, presiden kedua Filipina, yang membayangkan sebuah kota ibu kota baru. Saat ini, ini adalah kota terpadat di Filipina dan pusat utama pemerintahan, pendidikan, dan perdagangan.