Pemerintah Kota Madinah meluncurkan inisiatif “Kota Hijau” yang bertujuan memperluas ruang terbuka hijau, meningkatkan kualitas hidup di Madinah, dan mewujudkan masa depan lingkungan yang berkelanjutan. Inisiatif ini menargetkan penanaman 2.100.000 pohon di Madinah, mendukung upaya menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan tutupan vegetasi, pengurangan emisi karbon, penurunan suhu tinggi, peningkatan pemanfaatan sumber daya alam, perbaikan lanskap perkotaan, serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk. Inisiatif yang merupakan kelanjutan dari tujuan “Saudi Green Initiative” dan Visi 2030 Kerajaan ini mencakup penggunaan teknologi digital seperti penomoran pohon pintar untuk melacak pertumbuhan dan kesehatannya. Inisiatif ini juga bertujuan memperkuat kepemimpinan Madinah dalam penghijauan, memperbanyak ruang hijau di jalan, alun-alun umum, taman, dan di dalam lingkungan permukiman, sekaligus mendorong partisipasi sukarela masyarakat dalam kegiatan inisiatif. Hal ini akan meningkatkan kesadaran lingkungan, memperkaya pengalaman wisata, menjadikan Madinah sebagai model kota hijau, serta mencapai keseimbangan antara pelestarian landmark dan situs warisan Islam dengan keberlanjutan modern.

Madinah

Madinah merujuk pada kota tua bersejarah yang ditemukan di banyak kota Afrika Utara, paling terkenal di Fez, Maroko, dan Tunis, Tunisia. Kawasan kuno ini biasanya dikelilingi tembok dan menampilkan labirin jalan sempit berkelok, souk (pasar) yang ramai, masjid, dan rumah tradisional. Kawasan ini bermula sebagai inti dari kota-kota tersebut, sering kali berasal dari periode abad pertengahan, dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena struktur perkotaan dan signifikansi budayanya yang terpelihara.

Saudi Green Initiative

Saudi Green Initiative adalah program keberlanjutan nasional yang diluncurkan pada 2021 sebagai bagian dari Visi 2030 Arab Saudi. Tujuannya adalah memerangi perubahan iklim dengan menanam 10 miliar pohon di seluruh negeri dan mengurangi emisi karbon. Inisiatif ini bertujuan merehabilitasi area lahan yang luas dan mengarahkan bangsa menuju masa depan yang lebih hijau.

Visi 2030 Kerajaan

“Visi 2030 Kerajaan” bukanlah tempat fisik atau situs budaya, melainkan kerangka strategis dan cetak biru untuk pembangunan masa depan Arab Saudi. Diluncurkan pada 2016 oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sejarahnya berakar pada kebutuhan untuk mendiversifikasi ekonomi kerajaan agar tidak bergantung pada minyak. Visi ini menguraikan tujuan ambisius di sektor ekonomi, sosial, dan budaya untuk mentransformasi Arab Saudi pada tahun 2030.

Landmark Warisan Islam

Landmark warisan Islam mencakup beragam situs arsitektur dan budaya yang membentang lebih dari 1.400 tahun sejarah, dari abad ke-7 hingga saat ini. Ini termasuk masjid, madrasah, istana, dan makam, yang terkenal dengan fitur seperti kubah, menara, serta ornamen geometris dan kaligrafi yang rumit. Contoh terkenal, seperti Kubah Batu di Yerusalem dan Alhambra di Spanyol, mencerminkan jangkauan geografis dan budaya peradaban Islam yang luas.