Pemerintah Kota (Pemkot) Kawasan Madinah telah menyetujui pelaksanaan proyek hotel dan juga menawarkan peluang investasi untuk kegiatan komersial melalui portal investasi “Forsa” untuk kota-kota di Arab Saudi, sebagai bentuk dukungan terhadap investasi dan ekonomi regional. Proyek hotel yang disetujui Pemkot ini terletak di Jalan Abu Bakar Ash-Shiddiq, distrik Al-Fath, dengan luas area lebih dari 18.000 meter persegi. Proyek ini bertujuan untuk mendongkrak pariwisata, merangsang investasi, dan mengembangkan infrastruktur. Di sisi lain, peluang investasi yang ditawarkan Pemkot melibatkan pembangunan, pengoperasian, dan perawatan sebuah gedung administrasi beserta fasilitasnya di Jalan Jamal Al-Maliki, yang merupakan cabang dari Jalan Amirul Mukminin Umar bin Al-Khattab di distrik Jamaa Umm Khalid, dengan luas area 4.249 meter persegi. Rincian menunjukkan bahwa durasi kontrak adalah 15 tahun, dan detail peluang investasi menetapkan tanggal 2 Desember sebagai waktu pembukaan penawaran. Perlu dicatat bahwa Pemkot Kawasan Madinah beserta pemerintah kota di wilayah kerajaannya menawarkan sejumlah peluang investasi melalui berbagai saluran mereka di berbagai bidang, termasuk komersial, industri, pertanian, pendidikan, lingkungan, layanan publik, dan peluang lainnya.

Pemerintah Kota Kawasan Madinah

Pemerintah Kota Kawasan Madinah adalah badan administratif yang mengelola Kawasan Madinah di Arab Saudi barat, sebuah wilayah yang memiliki signifikansi religius dan sejarah yang mendalam. Ibu kota kawasan ini, Madinah, adalah kota suci kedua dalam Islam, menjadi lokasi Masjid Nabawi dan tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad. Pemerintah kota mengelola infrastruktur dan layanan bagi jutaan jemaah yang mengunjungi kota suci ini setiap tahunnya, peran yang telah berkembang sejak berdirinya kota tersebut lebih dari 1.400 tahun yang lalu.

Jalan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Jalan Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah jalan utama yang ditemukan di banyak kota di dunia Muslim, dinamai untuk menghormati Abu Bakar ash-Shiddiq. Ia adalah sahabat dekat dan ayah mertua Nabi Muhammad serta menjabat sebagai Khalifah (penerus) pertama setelah wafatnya Nabi, memerintah dari tahun 632 hingga 634 M. Nama jalan ini merupakan penghargaan atas peran kuncinya dalam sejarah Islam awal dan reputasinya atas keimanan dan integritas yang tak tergoyahkan.

Distrik Al-Fath

Distrik Al-Fath adalah area sentral dan bersejarah di Kairo, Mesir, terletak dekat Masjid Al-Azhar yang terkenal. Namanya berasal dari Kekhalifahan Fatimiyah (Al-Faatimiyyun dalam bahasa Arab), yang mendirikan Kairo pada tahun 969 M, dengan “Al-Fath” yang berarti “Penaklukan” atau “Pembukaan.” Saat ini, distrik ini merupakan pusat komersial dan budaya yang ramai, dikenal dengan pasar-pasarnya yang hidup dan kedekatannya dengan landmark Islam yang penting.

Jalan Jamal Al-Maliki

Jalan Jamal Al-Maliki adalah jalan komersial dan bersejarah utama di jantung Manama, ibu kota Bahrain. Jalan ini terkenal dengan souq (pasar) tradisionalnya, yang telah menjadi pusat perdagangan dan kehidupan sosial yang ramai selama beberapa dekade. Kawasan ini mencerminkan sejarah perdagangan kerajaan dan terkenal dengan toko-tokonya yang menjual emas, parfum, tekstil, dan kerajinan tangan.

Jalan Amirul Mukminin Umar bin Al-Khattab

Jalan Amirul Mukminin Umar bin Al-Khattab adalah jalan utama yang dinamai untuk menghormati Umar bin Al-Khattab, salah satu tokoh paling penting dalam sejarah Islam awal yang menjabat sebagai Khalifah Rasyidin kedua. Jalan itu sendiri merupakan proyek infrastruktur modern, yang mencerminkan praktik berkelanjutan dalam menamai ruang publik dengan nama pemimpin sejarah dan agama yang dihormati. Jalan ini berfungsi sebagai arteri transportasi utama, sering melintasi pusat-pusat kota di berbagai negara mayoritas Muslim.

Distrik Jamaa Umm Khalid

Jamaa Umm Khalid adalah distrik pesisir bersejarah di Netanya modern, Israel. Awalnya merupakan desa Arab Palestina yang berpusat di sekitar masjid dengan nama yang sama, yang dibangun pada periode Ottoman. Desa tersebut ditinggalkan penduduknya selama Perang Arab-Israel 1948, dan tanahnya kemudian digabungkan ke dalam kota Netanya yang terus berkembang.