Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan saat ini belum dapat melanjutkan penataan kembali lembaga pendidikan tinggi dan sekolah kejuruan di bawah pengelolaannya karena sedang mengintegrasikan dua proyek besar menjadi satu rencana komprehensif.
Pada sore hari tanggal 15 Oktober, Wakil Menteri Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa dokumen resmi telah dikirim ke Kementerian Dalam Negeri, yang memaparkan pandangan dan usulan spesifik terkait penataan lembaga pendidikan publik sesuai arahan Komite Pengarah Pusat dan resolusi terkait.
Usulan penggabungan dan penyederhanaan sistem pendidikan tinggi
Sebelumnya (8 Oktober), Kementerian Dalam Negeri mengadakan pertemuan dengan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengenai penataan unit layanan publik, badan usaha milik negara, dan unit internal dalam organisasi sistem politik sesuai arahan Komite Pengarah Pusat tentang peninjauan Resolusi 18.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, dalam melaksanakan Resolusi 71 Politbiro, unit ini ditugaskan untuk mengembangkan proyek penataan sistem pendidikan tinggi, sekaligus mengembangkan proyek pengalihan beberapa lembaga pendidikan tinggi ke pengelolaan daerah, yang rencananya akan diajukan ke Perdana Menteri pada tahun 2026.
Selain itu, sesuai dengan Resolusi Pemerintah 03, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga ditugaskan untuk memimpin pengembangan proyek pengalihan lembaga pendidikan tinggi multidisiplin ke pengelolaan kementerian ini.
Berdasarkan isi pertemuan 25 September yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri dengan kementerian dan sektor terkait, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang menyusun rencana pelaksanaan untuk tugas-tugas ini untuk dilaporkan kepada Pemerintah dan Perdana Menteri guna dipertimbangkan dan diputuskan.
Secara spesifik, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berencana mengusulkan penggabungan konten proyek pengalihan lembaga pendidikan tinggi multidisiplin ke pengelolaan kementerian ini ke dalam proyek penataan sistem pendidikan tinggi.
Penggabungan ini bertujuan untuk memastikan keluasan dan konsistensi dalam proses penyederhanaan sistem pendidikan tinggi secara nasional, sehingga membentuk satu proyek terpadu untuk diajukan kepada Perdana Menteri untuk dipertimbangkan.
Oleh karena itu, penataan kembali lembaga pendidikan tinggi dan sekolah kejuruan di bawah Kementerian Pendidikan dan Pelatihan saat ini belum dapat dilaksanakan.
Kesulitan dalam mengusulkan model sekolah menengah kejuruan
Terkait pendidikan vokasi dan pendidikan berkelanjutan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan sedang menghadapi beberapa kendala dalam melaksanakan arahan dari Dokumen No. 59 Komite Pengarah Pusat tentang peninjauan Resolusi 18.
Secara spesifik, model sekolah menengah kejuruan (yang menggabungkan pusat pendidikan vokasi dan pendidikan berkelanjutan) masih dalam tahap usulan dalam draf amendemen Undang-Undang Pendidikan Vokasi, tanpa dasar hukum untuk implementasi. Kementerian mengusulkan untuk hanya meninjau dan menyederhanakan pusat-pusat di seluruh area kelurahan dan kecamatan terkait terlebih dahulu, dan baru melakukan penataan menjadi sekolah menengah kejuruan setelah undang-undang disahkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Terkait arahan agar setiap provinsi dan kota memiliki tidak lebih dari 3 sekolah kejuruan, Undang-Undang Pendidikan dan Undang-Undang Pendidikan Vokasi yang berlaku saat ini tidak mendefinisikan konsep sekolah kejuruan, hanya politeknik dan sekolah menengah kejuruan. Kementerian menyarankan untuk memperjelas bahwa batasan ini berlaku untuk sekolah negeri.
Secara bersamaan, kementerian mengusulkan untuk mempertimbangkan karakteristik spesifik daerah dengan tenaga kerja besar dan banyak lembaga pelatihan vokasi seperti Kota Ho Chi Minh (62 sekolah), Hanoi (54), Hai Phong (19), Ninh Binh (28), Phu Tho (21)…
Kementerian juga menekankan bahwa penataan seharusnya berlaku untuk sekolah yang berstatus otonom maupun non-otonom untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional lembaga pendidikan.
Pedoman diterbitkan untuk penataan pendidikan umum dan prasekolah
Untuk sistem pendidikan umum dan pendidikan prasekolah, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan telah menerbitkan pedoman spesifik untuk penataan lembaga pendidikan yang sesuai dengan model pemerintahan daerah dua tingkat.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang mengumpulkan masukan mengenai draf resolusi Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang mekanisme dan kebijakan spesifik untuk mencapai terobosan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan, termasuk regulasi tentang penataan dan restrukturisasi sistem lembaga pendidikan publik.