Hujan deras mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Jumat sore. Akibatnya, permukaan jalan di sisi Jembatan Lumban Silintong di Desa Lumban Silintong, Kecamatan Pagaran, yang baru saja selesai dikerjakan, terkelupas karena erosi banjir.

Material konstruksi berupa campuran pasir dan batu berserakan di permukaan aspal dari pekerjaan galian konstruksi jembatan.

Hampir separuh permukaan jembatan beton sepanjang sekitar 2 meter itu juga tampak meninggi, menyulitkan kendaraan kecil seperti mobil pribadi untuk melintas.

Abutmen, yang berfungsi sebagai penyangga jembatan yang menghubungkan dek dengan tanah dan berperan menahan beban vertikal dan horizontal, juga terlihat retak.

Sejumlah pelajar yang kebetulan melintasi jembatan saat pulang usai jam sekolah mengatakan permukaan jalan sebelumnya tidak bermasalah setelah pekerjaan konstruksi jembatan selesai.

“Sampai sekarang permukaan jalan tampak rata. Karena hujan deras, jadi begini (terkikis banjir),” ujar mereka.

Meski pekerjaan baru saja selesai, papan informasi proyek jembatan diduga sengaja disobek dan dibuang beberapa meter dari lokasi pekerjaan.

Setelah merekonstruksi papan proyek yang sobek, terungkap bahwa pekerjaan konstruksi jembatan dengan nama paket “Mitigasi Bencana Alam Longsor Jembatan Lumban Silintong, Kecamatan Pagaran” dibiayai dari alokasi belanja tak terduga APBD Tapanuli Utara 2025.

Pekerjaan dengan pagu anggaran Rp 332,8 juta itu dilaksanakan oleh CV Samuel Sahattua, dimulai 11 Juni dan selesai 8 Oktober 2025.

Berdasarkan informasi dari papan proyek, pekerjaan konstruksi jembatan ini dibiayai oleh belanja tak terduga APBD Tapanuli Utara 2025.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan karena kantor tutup pada Sabtu. Upaya konfirmasi via telepon dengan pejabat pembuat komitmen pekerjaan dan pejabat lainnya tidak mendapat tanggapan hingga berita ini diterbitkan.

Jembatan Lumban Silintong

Saya tidak dapat menemukan informasi sejarah atau budaya yang signifikan tentang tempat spesifik bernama “Jembatan Lumban Silintong.” Tampaknya ini mungkin sebuah jembatan lokal, berpotensi terletak di wilayah Sumatera Utara, Indonesia, tetapi bukan situs budaya atau sejarah yang diakui secara luas. Tanpa detail terverifikasi, saya tidak dapat memberikan ringkasan yang andal.

Kecamatan Pagaran

Saya tidak dapat memberikan ringkasan untuk “Kecamatan Pagaran” karena tidak memiliki informasi yang cukup tentang lokasi spesifik ini dalam basis pengetahuan saya. Ini bisa merujuk pada sebuah kecamatan di negara tertentu, tetapi tanpa konteks lebih lanjut, saya tidak dapat mengonfirmasi sejarah atau signifikansi budayanya. Untuk mendapatkan ringkasan yang akurat, saya merekomendasikan untuk memeriksa sumber resmi atau ensiklopedia untuk wilayah yang Anda minati.

Kabupaten Tapanuli Utara

Kabupaten Tapanuli Utara adalah wilayah administratif yang terletak di Sumatera Utara, Indonesia, dikenal karena warisan alam dan budayanya yang signifikan. Secara historis, wilayah ini merupakan bagian dari tanah Batak dan merupakan rumah bagi Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia, yang terbentuk dari letusan gunung berapi super masif sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kawasan ini merupakan pusat budaya Batak, khususnya bagi masyarakat Batak Toba, dan menampilkan desa-desa tradisional, kursi batu kuno, dan arsitektur khas.

Sumatera Utara

Sumatera Utara adalah sebuah provinsi di pulau Sumatra, Indonesia, terkenal dengan lanskap alamnya yang menakjubkan dan budaya yang beragam. Sejarahnya terjalin erat dengan kerajaan-kerajaan Batak yang kuat dan pengaruh kemudian dari kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Wilayah ini paling terkenal dengan Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia, yang terbentuk dari letusan gunung berapi super masif sekitar 74.000 tahun yang lalu.

Desa Lumban Silintong

Lumban Silintong adalah desa tradisional masyarakat Batak Toba yang terletak di tepi Danau Toba di Sumatera Utara, Indonesia. Desa ini terkenal dengan rumah tradisionalnya yang terpelihara dengan baik, yang dikenal sebagai “rumah bolon,” dengan ciri khas atap berbentuk perahu dan ukiran yang rumit. Desa ini menawarkan gambaran tentang budaya Batak kuno, struktur sosial, dan tradisi leluhur yang telah dipertahankan selama berabad-abad.

CV Samuel Sahattua

Saya tidak dapat menemukan informasi sejarah atau budaya spesifik tentang tempat atau situs bernama “CV Samuel Sahattua.” Kemungkinan nama tersebut salah eja, sangat terlokalisasi, atau merujuk pada entitas swasta yang tidak terdokumentasi secara luas. Untuk ringkasan yang akurat, harap verifikasi ejaan yang benar atau berikan konteks tambahan.

APBD Tapanuli Utara

“APBD Tapanuli Utara” bukanlah sebuah tempat atau situs budaya, melainkan dokumen perencanaan keuangan untuk Kabupaten Tapanuli Utara di Indonesia. Ini menguraikan rencana pendapatan dan belanja tahunan pemerintah daerah untuk mendanai layanan publik dan proyek pembangunan. Sejarahnya terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia, yang memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengelola keuangan mereka sendiri.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Utara

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara adalah lembaga pemerintah daerah di Indonesia yang bertanggung jawab atas penanggulangan bencana dan pengurangan risiko di dalam Kabupaten Tapanuli Utara. Lembaga ini dibentuk sebagai bagian dari kerangka kerja nasional untuk mendesentralisasikan tanggap bencana setelah tsunami Samudra Hindia 2004 dan pengesahan Undang-Undang Penanggulangan Bencana Indonesia pada tahun 2007. Misi utamanya adalah melindungi masyarakat lokal dari berbagai bahaya alam melalui kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan upaya pemulihan pascabencana.