Tim Ekspedisi Arktika ke-15 China berhasil melakukan pengamatan komprehensif terhadap topografi bawah es dan lingkungan bawah laut di wilayah lintang tinggi Samudra Arktik menggunakan kendaraan bawah air otonom (AUV) dual-mode bawah es.
AUV dual-mode adalah robot bawah air yang mampu beroperasi baik dengan berenang di bawah air maupun merangkak di bawah es. Dalam ekspedisi ini, alat ini melakukan 12 penyelaman, berhasil melewati berbagai uji dan verifikasi, serta melakukan pengamatan bawah laut yang mengumpulkan data hidrologi dan lingkungan, termasuk konduktivitas listrik, suhu, salinitas, oksigen terlarut, klorofil, dan rekaman video bawah es.
AUV dual-mode adalah peralatan yang dikembangkan selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 dengan dukungan program penelitian dan pengembangan kunci nasional, dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengamatan tiga dimensi terhadap es laut dan lingkungan laut bawah es di Arktik.
AUV dual-mode dapat bergerak dan melakukan pengamatan dengan kecepatan 2-3 knot di air laut atau menempel pada permukaan bawah es untuk pengamatan jarak dekat, memenuhi berbagai persyaratan dari disiplin ilmu yang berbeda. Dalam ekspedisi ini, alat ini melakukan uji coba pertama di China untuk pengamatan topografi bawah es di wilayah Arktik dengan es padat 100%, memperoleh data presisi tinggi tentang bentuk dan karakteristik permukaan bawah es.
Selama ekspedisi ini, AUV dual-mode memberikan dukungan peralatan penting untuk beberapa proyek sains dan teknologi nasional, menunjukkan kemampuan pengamatan bawah es yang unggul. Hal ini menandakan peningkatan lebih lanjut dalam tingkat penerapan praktis peralatan robotika bawah air China di Arktik, menyediakan metode untuk melakukan pengamatan presisi secara real-time, skala besar, dan pengukuran multi-parameter sinkron untuk penelitian ilmiah Samudra Arktik di China.
Ekspedisi Arktika ke-15 China dilakukan bersama oleh empat kapal: “Xuelong-2”, “Polar Researcher”, “Shenhai-1”, dan “Tansuo-3”, menjadikannya ekspedisi Arktika terbesar China hingga saat ini. Kapal “Xuelong-2”, yang berhasil menerapkan AUV dual-mode untuk mengeksplorasi lingkungan bawah es, berangkat dari Shanghai pada 6 Juli dan kembali ke Shanghai pada 26 September.
Samudra Arktik
Samudra Arktik adalah yang terkecil dan terdangkal dari lima samudra di dunia, terletak di sekitar Kutub Utara Bumi. Secara historis, ia ditutupi oleh es laut abadi, dan sejarahnya ditandai dengan perjalanan eksplorasi awal dan perhatian modern yang tumbuh terhadap dampak perubahan iklim, yang menyebabkan penyusutan signifikan pada tutupan es.
AUV Dual-Mode
Kendaraan Bawah Air Otonom (AUV) Dual-Mode bukanlah tempat atau objek budaya, melainkan jenis teknologi robotika kelautan mutakhir. Alat ini dapat beroperasi dalam dua mode berbeda — biasanya sebagai AUV otonom untuk survei area luas dan sebagai Kendaraan Bawah Air Tanpa Awak yang Dikendalikan dari Jarak Jauh (ROV) untuk tugas inspeksi detail. Kemampuan hibrida ini dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memungkinkan satu platform menjalankan berbagai misi bawah air di bidang seperti oseanografi, energi lepas pantai, dan arkeologi.
Rencana Lima Tahun ke-14
Rencana Lima Tahun ke-14 bukanlah tempat fisik atau objek budaya, melainkan rencana strategis pembangunan nasional China untuk periode 2021–2025. Rencana ini menguraikan tujuan ekonomi dan sosial utama, dengan fokus khusus pada kemandirian teknologi, pembangunan “hijau”, dan pertumbuhan berkualitas. Kerangka kebijakan ini melanjutkan tradisi panjang China dalam menggunakan rencana lima tahunan, yang dimulai pada 1953, untuk memandu modernisasinya.
Xuelong-2
“Xuelong-2” adalah kapal pemecah es penelitian kutub pertama China yang dibangun secara domestik, mulai beroperasi pada 2019. Dirancang baik untuk pemecahan es maupun penelitian ilmiah komprehensif dalam kondisi kutub yang ekstrem, kapal ini dilengkapi teknologi canggih yang memungkinkannya memecah es setebal hingga 1,5 meter. Kapal ini merupakan tonggak penting dalam kemampuan eksplorasi kutub China, mendukung ekspedisi ke Arktik dan Antartika untuk penelitian iklim, kelautan, dan lingkungan.
Polar Researcher
“Polar Researcher” umumnya adalah kapal penelitian yang digunakan untuk beroperasi di wilayah kutub. Dalam konteks ini, ini adalah salah satu kapal yang berpartisipasi dalam ekspedisi. Kapal semacam itu secara historis memainkan peran kunci dalam eksplorasi dan studi Arktik dan Antartika, menyediakan logistik dan platform untuk penelitian ilmiah dalam kondisi yang keras ini.
Shenhai-1
“Shenhai-1” adalah ladang gas laut dalam pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh China, terletak di Laut China Selatan. Produksinya dimulai pada 2014, dan ini merupakan pencapaian teknologi besar yang memungkinkan China memanfaatkan sumber daya energi signifikan di perairan dalam yang sebelumnya tidak dapat diakses untuk pengeboran.
Tansuo-3
“Tansuo-3” tampaknya adalah kapal penelitian yang berpartisipasi dalam ekspedisi. Tanpa konteks yang lebih spesifik, seperti tujuan tepatnya atau sejarahnya, sulit untuk memberikan deskripsi terperinci tentang signifikansinya. Jika Anda memiliki detail tambahan, bagikan untuk jawaban yang lebih akurat.
Shanghai
Shanghai adalah pusat keuangan global utama dan kota terbesar di China, terletak di pantai tengah. Kota ini berkembang dari desa nelayan kecil menjadi pelabuhan penting yang sangat dipengaruhi oleh perdagangan internasional dan konsesi asing pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Saat ini, kota ini terkenal dengan siluet ikonik distrik Pudong, termasuk landmark seperti Menara Mutiara Timur dan Shanghai Tower.