Edisi ke-19 majalah “Qiushi” tanggal 1 Oktober akan memuat artikel penting karya Xi Jinping berjudul “Pembentukan dan Pengembangan Bangsa Tiongkok Adalah Kehendak Rakyat, Tuntutan Zaman, dan Keniscayaan Sejarah”. Artikel ini merupakan bagian dari pidato Xi Jinping pada Konferensi Nasional Kesatuan dan Kemajuan Nasional Tiongkok tanggal 27 September 2024.

Artikel tersebut menekankan bahwa bangsa Tiongkok adalah bangsa besar dengan sejarah peradaban lebih dari lima ribu tahun. Semua suku bangsa di Tiongkok bersama-sama membuka lahan wilayah negara yang luas, bersama-sama mendirikan negara kesatuan multietnis, bersama-sama menulis sejarah Tiongkok yang gemilang, bersama-sama menciptakan budaya Tiongkok yang agung, dan bersama-sama memupuk semangat kebangsaan yang besar.

Artikel tersebut menyatakan bahwa pembentukan dan perkembangan bangsa Tiongkok adalah kehendak rakyat, tuntutan zaman, dan keniscayaan sejarah. Percampuran darah berbagai suku bangsa membentuk landasan historis bagi pembentukan dan perkembangan bangsa Tiongkok. Bangsa Tiongkok adalah hasil interaksi, pertukaran, dan integrasi jangka panjang berbagai suku bangsa. Hanya melalui persatuan, integrasi, dan penyatuan diri yang berkesinambungan ke dalam keluarga besar bangsa Tiongkok, berbagai suku bangsa dapat mencapai masa depan yang lebih cerah. Kesamaan keyakinan berbagai suku bangsa menjadi kekuatan pendorong internal untuk membentuk negara kesatuan multietnis. Negara kesatuan multietnis kita dibangun bersama oleh semua suku bangsa dan harus dijaga, diperkuat, dan dikembangkan bersama oleh mereka. Hubungan budaya antar suku bangsa membentuk kode budaya yang menentukan pola peradaban bangsa Tiongkok yang beragam namun bersatu. Budaya Tiongkok yang gemilang diciptakan bersama oleh semua suku bangsa. Untuk mencapai kemajuan baru dalam budaya sosialis, perlu terus memperkuat identifikasi diri dengan budaya Tiongkok dan memperdalam saling belajar serta integrasi budaya berbagai suku bangsa. Saling ketergantungan ekonomi antar suku bangsa merupakan kekuatan kuat untuk membangun sistem ekonomi bersama bangsa Tiongkok. Hanya dengan terus terintegrasi ke dalam gambaran besar pembangunan nasional dan memperkuat pertukaran serta kerja sama ekonomi, berbagai daerah dan suku bangsa dapat lebih berkontribusi pada kemakmuran ekonomi nasional dan mencapai pembangunan ekonomi mereka sendiri. Ikatan emosional antar suku bangsa membentuk hubungan erat yang membuat bangsa Tiongkok menjadi satu keluarga. Rakyat semua suku bangsa harus memelihara, terus memperkuat, dan mengembangkan hubungan kebangsaan sosialis yang ditandai dengan kesetaraan, persatuan, saling membantu, dan harmoni, serta terus memperkuat fondasi rakyat untuk membangun bangsa Tiongkok.

Artikel tersebut menekankan bahwa tanah air dan bangsa besar yang dipupuk oleh peradaban Tiongkok selama lebih dari lima ribu tahun akan selalu menjadi perasaan keterikatan terdalam dan paling abadi bagi seluruh rakyat Tiongkok. Di tanah yang luas, indah, dan subur ini, rakyat semua suku bangsa memiliki satu tanah air bersama—Tiongkok; memiliki satu identitas bersama—bangsa Tiongkok; menyandang satu nama bersama—orang Tiongkok; dan mengemban satu impian bersama—terwujudnya kebangkitan besar bangsa Tiongkok.

Majalah “Qiushi”

Majalah “Qiushi” adalah majalah teoretis utama Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok. Pertama kali terbit pada tahun 1988, majalah ini berfungsi sebagai platform kunci untuk menjelaskan dan memajukan teori, kebijakan, dan pekerjaan ideologi Partai. Publikasi ini memainkan peran penting dalam memandu anggota Partai dan masyarakat mengenai isu-isu politik dan teoretis utama.

Bangsa Tiongkok

“Bangsa Tiongkok” adalah identitas kolektif dan peradaban rakyat Tiongkok yang berkembang selama lebih dari 5000 tahun sejarah berkelanjutan. Konsep ini menyatukan beragam kelompok etnis, tradisi, dan warisan budaya yang terbentuk di wilayah Tiongkok. Konsep ini mencerminkan penyatuan historis dan akar budaya bersama dari kelompok-kelompok seperti mayoritas Han dan 55 kelompok etnis minoritas yang diakui secara resmi lainnya.

Konferensi Nasional Kesatuan dan Kemajuan Nasional Tiongkok

Konferensi Nasional Kesatuan dan Kemajuan Nasional Tiongkok adalah inisiatif politik besar di Tiongkok, pertama kali diadakan pada tahun 2014, yang bertujuan untuk mempromosikan persatuan dan perkembangan 56 kelompok etnis yang diakui di negara tersebut. Konferensi ini berfungsi sebagai platform untuk membahas kebijakan yang mendukung harmoni antaretnis dan stabilitas regional, mencerminkan upaya berkelanjutan pemerintah dalam mengatur hubungan antaretnis. Konferensi ini memperkuat kebijakan resmi “kesatuan dan kemajuan nasional” sebagai landasan persatuan negara dan pembangunan sosial.

Budaya Tiongkok

Budaya Tiongkok adalah salah satu peradaban tertua yang berkelanjutan di dunia, dengan sejarah terdokumentasi lebih dari 5000 tahun. Budaya ini sangat dipengaruhi oleh filosofi-filosofi berpengaruh seperti Konfusianisme dan Taoisme, yang menetapkan nilai-nilai sosial inti dan pandangan dunia yang khas. Warisan yang kaya ini diekspresikan melalui beragam tradisi, termasuk sistem penulisan yang unik, bentuk seni seperti kaligrafi dan porselen, serta beragam kuliner regional.

Hubungan Kebangsaan Sosialis

“Hubungan Kebangsaan Sosialis” bukanlah tempat fisik, melainkan konsep politik yang menggambarkan kebijakan resmi terhadap kelompok etnis di negara-negara sosialis. Secara historis, konsep ini ditandai dengan promosi kesetaraan formal dan persatuan antar berbagai kebangsaan, seringkali di bawah kendali terpusat negara satu partai. Dalam praktiknya, kebijakan ini bertujuan untuk mengelola keragaman etnis, namun hasilnya terkait otonomi budaya dan harmoni antaretnis sangat bervariasi di berbagai negara.

Kebangkitan Besar Bangsa Tiongkok

“Kebangkitan Besar Bangsa Tiongkok”, sering disebut “Mimpi Tiongkok”, adalah visi nasional dan slogan politik, bukan tempat fisik. Ini mengacu pada tujuan memulihkan status Tiongkok sebagai bangsa yang kuat dan makmur, sebuah konsep yang berakar dalam mengatasi periode sejarah invasi dan penghinaan asing sejak abad ke-19. Kampanye berkelanjutan yang dipromosikan Partai Komunis Tiongkok ini bertujuan untuk mencapai kekuatan nasional yang komprehensif dan pengaruh global pada pertengahan abad ke-21.

Tiongkok

Tiongkok adalah salah satu peradaban tertua yang berkelanjutan di dunia, dengan sejarah terdokumentasi mencakup lebih dari empat milenium, ditandai dengan dinasti berturut-turut, pemerintahan kekaisaran, dan kontribusi filosofis mendalam seperti Konfusianisme. Saat ini, Tiongkok adalah negara yang cepat memodernisasi, yang menggabungkan warisan kuno yang terlihat dalam landmark seperti Tembok Besar Tiongkok dan Kota Terlarang, dengan perannya sebagai kekuatan ekonomi dan politik dunia utama.