Polisi Bandara Soetta Gelar Pawai Kesiapsiagaan Pengamanan Bersama Kelompok Masyarakat

Pengamanan di titik vital seperti Bandara Soekarno-Hatta di Kota Tangerang bukan hanya tanggung jawab kepolisian semata.

Untuk memastikan kawasan bandara tetap kondusif dan bebas gangguan, Polisi Bandara Soetta baru-baru ini menggelar Pawai Kesiapsiagaan Pengamanan Masyarakat.

Ini bukan pawai biasa; kegiatan ini menyatukan berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi kemasyarakatan, LSM, kelompok masyarakat, hingga Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.

Tujuannya jelas: memperkuat sinergi dan kolaborasi antar elemen dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Kapolres Bandara Soetta menekankan poin yang sangat penting. Dia mengingatkan bahwa persatuan dimulai dari dalam.

“Tingkatkan solidaritas internal setiap organisasi, karena tanpa solidaritas, suatu organisasi tidak bisa bekerja sama dengan elemen lain,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia memberikan peringatan keras terhadap potensi perpecahan. Dia menekankan bahwa perbedaan justru harus menjadi pemicu kebersamaan, bukan alasan untuk konflik.

“Jangan memperbesar perbedaan, tetapi tingkatkan kebersamaan. Hindari provokasi dan ujaran kebencian atas nama solidaritas dan tindakan tanpa mempertimbangkan kepentingan umum masyarakat,” ujarnya.

Kapolres juga secara khusus menyoroti bahaya intoleransi berdasarkan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan, mendorong semua pihak untuk menghindarinya.

Kolaborasi “Jaga Jakarta” dan Informasi yang Akurat

Dalam upaya menjaga suasana yang menenangkan dan damai, dia mengajak masyarakat untuk berperan aktif.

“Berikan informasi yang menenangkan dan meyakinkan masyarakat. Bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia, kita berkolaborasi dalam program Jaga Jakarta (Jaga Kampung Kita),” ajaknya.

Sementara itu, Kabag Humas Polres Bandara Soetta menjelaskan bahwa pawai kesiapsiagaan ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat sinergi antara Polri dan elemen pengamanan masyarakat.

“Untuk menjaga dan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif di wilayah hukum Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta,” tutupnya.

foto

Bandara Soekarno-Hatta

Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandara utama yang melayani wilayah metropolitan Jakarta di Indonesia. Dinamai dari presiden dan wakil presiden pertama Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta, bandara ini resmi dibuka pada 1985 untuk menggantikan Bandara Kemayoran yang sudah melebihi kapasitas. Bandara ini merupakan hub utama untuk perjalanan udara di Asia Tenggara.

Polisi Bandara Soetta

Polisi Bandara Soetta adalah unit penegak hukum khusus yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan publik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia. Unit ini dibentuk untuk menangani kebutuhan keamanan unik dari pintu gerbang internasional utama negara yang dibuka pada 1985. Unit ini menangani berbagai tugas mulai dari patroli rutin hingga koordinasi respons terhadap potensi ancaman di dalam kompleks bandara.

Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

“Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat” adalah organisasi akar rumput di Indonesia yang dibentuk untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Kelompok ini biasanya beranggotakan warga setempat dan berkolaborasi dengan kepolisian dalam kegiatan seperti patroli, mediasi konflik, dan sosialisasi program keamanan. Keberadaannya mencerminkan pendekatan keamanan yang melibatkan peran serta masyarakat.

Kepolisian Negara Republik Indonesia

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah lembaga penegak hukum nasional Indonesia. Polri secara resmi berdiri sebagai entitas independen pada 2000 setelah memisahkan diri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang dengannya mereka terintegrasi selama sebagian besar sejarah modernnya. Polri kini merupakan kekuatan terpusat yang bertanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan publik di seluruh kepulauan.

Jaga Jakarta

“Jaga Jakarta” merujuk pada sebuah program atau gerakan kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta. Program ini mendorong partisipasi aktif warga dalam pengawasan lingkungan, penyampaian informasi, dan upaya pencegahan kejahatan, sering kali dengan slogan “Jaga Kampung Kita”. Tujuannya adalah menciptakan rasa aman melalui sinergi antara aparat dan warga.

Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah pusat industri dan manufaktur utama yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, di pinggiran barat Jakarta. Secara historis, kota ini merupakan permukiman penting bagi komunitas Tionghoa, sehingga dijuluki “Benteng”, merujuk pada benteng abad ke-17 yang dibangun oleh orang Tionghoa. Saat ini, kota ini merupakan bagian penting dari wilayah metropolitan Jakarta, dikenal dengan pabrik-pabriknya dan populasi Tionghoa-Indonesia yang besar dan berpengaruh secara budaya.