Pada bulan September, Pemerintah Kota (Pemkot) Wilayah Madinah memberikan layanan kepada 3.027 klien melalui pusat layanan pelanggan dan pusat layanan komprehensif, sebagai bagian dari upayanya meningkatkan komunikasi langsung dengan penerima manfaat dan mempermudah akses mereka terhadap layanan kota. Laporan pemkot menunjukkan bahwa kantor cabang utama di markas besar melayani 1.098 klien, sementara cabang di Al-Aliyah Mall melayani 259 klien. Selain itu, komunikasi digital dilakukan dengan 866 klien melalui platform elektronik, dan jumlah penerima manfaat layanan panggilan terpadu mencapai 804 klien. Pusat layanan pelanggan merupakan salah satu inisiatif terkemuka Pemerintah Kota Madinah dalam mengembangkan layanan kota, yang bertujuan meningkatkan efisiensi sistem komunikasi, memperkuat pengalaman penerima manfaat, dan menyederhanakan prosedur melalui berbagai saluran termasuk pusat layanan lapangan, komunikasi telepon, dan platform digital. Hal ini sejalan dengan tujuan Visi Saudi 2030 dalam meningkatkan kualitas hidup dan menyediakan layanan kota yang lebih efektif dan cepat.

Pemerintah Kota Wilayah Madinah

Pemerintah Kota Wilayah Madinah adalah badan administratif yang mengelola Wilayah Madinah di Arab Saudi barat, sebuah kawasan yang memiliki signifikansi religius dan sejarah yang mendalam. Kota ini paling terkenal karena memiliki Kota Madinah, kota suci kedua dalam Islam dan tempat dimakamkannya Nabi Muhammad. Sejarah wilayah ini terkait erat dengan perkembangan awal Islam, karena menjadi tujuan hijrah Nabi dan ibu kota Kekhalifahan Islam pertama.

Al-Aliyah Mall

Saya tidak dapat memberikan ringkasan untuk “Al-Aliyah Mall” karena tidak memiliki informasi spesifik tentang lokasi ini dalam basis pengetahuan saya. Kemungkinan ini adalah pusat perbelanjaan modern, dan tempat seperti ini biasanya tidak memiliki signifikansi sejarah yang luas. Untuk detail yang akurat, saya sarankan untuk memeriksa direktori bisnis lokal atau situs web resmi mal tersebut.

Visi Saudi 2030

Visi Saudi 2030 bukanlah tempat fisik, melainkan kerangka kerja strategis untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada minyak, mendiversifikasi ekonominya, dan mengembangkan sektor layanan publik. Diluncurkan pada 2016 oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, visi ini merumuskan tujuan ambisius untuk transformasi sosial dan ekonomi bangsa pada tahun target 2030. Fokusnya terletak pada tiga tema utama: masyarakat yang dinamis, ekonomi yang berkembang, dan bangsa yang ambisius.