Pada 19 November, Komite Rakyat Kota Hanoi meluncurkan Bulan Aksi Kesetaraan Gender dan Pencegahan serta Penanganan Kekerasan Berbasis Gender 2025, dengan tema “Kesetaraan Gender dan Keamanan bagi Perempuan dan Anak Perempuan di Era Digital.”
Bersinergi Wujudkan Lingkungan Digital yang Aman bagi Perempuan dan Anak Perempuan
Upacara peluncuran dihadiri oleh perwakilan berbagai komite dan organisasi tingkat pusat dan kota.

Berbicara dalam upacara tersebut, Wakil Ketua Tetap Komite Rakyat Kota Hanoi menyatakan bahwa kerja kesetaraan gender di Hanoi telah mencapai hasil signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Proporsi perempuan yang mengikuti Dewan Eksekutif Komite Partai Kota untuk periode 2025-2030 mencapai 14,7%; tingkat partisipasi perempuan di tingkat kelurahan mencapai lebih dari 29%. Selama periode 2020-2025, kota menciptakan lapangan kerja baru bagi lebih dari 952.817 orang, di mana pekerja perempuan menyumbang lebih dari 50%; lebih dari 280.000 pekerja perempuan mendapat dukungan pinjaman untuk penciptaan lapangan kerja. Indikator di bidang pendidikan, kesehatan, dan perawatan ibu dan anak semuanya memenuhi atau melampaui target.
Yang patut dicatat, 100% korban kekerasan berbasis gender mengakses setidaknya satu layanan dukungan dasar; banyak model efektif dipertahankan, seperti “alamat aman,” hotline konseling dan dukungan, serta klub perempuan untuk pencegahan kekerasan dalam rumah tangga. Hasil ini menunjukkan upaya seluruh sistem politik dan dukungan warga ibu kota.
Di samping pencapaian ini, era digital menghadirkan tantangan baru bagi perempuan dan anak perempuan, seperti pelecehan daring, serangan terhadap gambar pribadi, penyebaran informasi berbahaya, penipuan daring, serta paksaan atau ancaman menggunakan konten digital. Ini adalah bentuk kekerasan berbasis gender yang berbahaya dan canggih yang dapat memiliki konsekuensi jangka panjang.

Untuk melaksanakan Bulan Aksi Kesetaraan Gender dan Pencegahan serta Penanganan Kekerasan Berbasis Gender 2025 secara efektif dan sesuai dengan karakteristik ibu kota, Wakil Ketua Tetap Komite Rakyat Kota Hanoi mengusulkan:
Dinas dan lembaga kota harus meningkatkan komunikasi kesetaraan gender di platform digital; menyelenggarakan pelatihan keterampilan keamanan digital; secara proaktif mendeteksi, mencegah, dan menangani tegas tindakan kekerasan, pelecehan, dan penyalahgunaan di dunia maya.
Komite Rakyat tingkat kabupaten dan kelurahan harus menerapkan model dukungan bagi korban secara serempak; meninjau dan memperbarui “alamat aman” di masyarakat; mengintegrasikan komunikasi kesetaraan gender ke dalam kegiatan lokal.
Organisasi sosial-politik harus memperkuat pendidikan tentang keterampilan digital dan keterampilan melindungi diri; membangun komunitas yang aman untuk mendukung perempuan dan anak-anak yang berisiko mengalami kekerasan.
Setiap keluarga dan warga ibu kota harus menjadi advokat aktif; bersuara ketika menyaksikan kekerasan; tidak menyebarkan konten berbahaya; menghormati dan melindungi hak serta keamanan perempuan dan anak-anak baik di kehidupan nyata maupun dunia maya.

Wakil Ketua Tetap Komite Rakyat Kota Hanoi menyerukan semua tingkat, sektor, daerah, organisasi, dan seluruh rakyat ibu kota untuk bersinergi dalam aksi mewujudkan lingkungan digital yang aman dan beradab; untuk masyarakat yang setara, manusiawi, dan berkembang berkelanjutan; serta untuk keamanan, kebahagiaan, dan peluang pengembangan bagi semua perempuan dan anak perempuan.
Mendorong Komunikasi dan Penerapan Teknologi untuk Kesetaraan Gender
Berbicara menanggapi peluncuran tersebut, Wakil Ketua Komite Rakyat Distrik Hoan Kiem melaporkan bahwa gerakan kesetaraan gender di distrik tersebut telah mencapai hasil yang patut diperhatikan. Sejalan dengan itu, proporsi kader perempuan dalam sistem politik distrik terus menunjukkan tren peningkatan. Banyak kader perempuan memegang posisi kunci di lembaga dan unit distrik, seperti di Dewan Tetap Komite Partai, Dewan Tetap Dewan Rakyat, pimpinan Komite Rakyat, Komite Front Tanah Air, dan organisasi sosial-politik.
