Ribuan warga Catanduanes meninggalkan rumah mereka di sepanjang pesisir Pasifik pada Sabtu menyusul peringatan ahli cuaca akan banjir pesisir menjelang mendekatnya Badai Tropis Ramil (nama internasional: Fengshen).
Mata badai diperkirakan akan menyentuh wilayah Catanduanes, pulau miskin berpenduduk 270.000 jiwa, pada siang hingga sore hari dengan hembusan angin mencapai 80 kilometer per jam.
Ramil akan membawa curah hujan tinggi, serta risiko banjir pesisir “minimal hingga sedang” akibat gelombang setinggi 1-2 meter yang terdorong ke darat oleh gangguan cuaca ini, menurut layanan cuaca pemerintah.
Lebih dari 9.000 penduduk Catanduanes telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman, menurut kantor bencana provinsi, dalam prosedur rutin yang sudah terlatih di pulau yang sering menjadi daratan pertama yang diterjang siklon yang terbentuk di Samudra Pasifik barat.
Pemerintah Provinsi Catanduanes memerintahkan pejabat setempat untuk “mengaktifkan rencana evakuasi masing-masing” bagi warga di “area berisiko tinggi” termasuk pesisir, komunitas dataran rendah, dan lereng rawan longsor.
Provinsi tetangga, Sorsogon dan Albay, juga menyerukan evakuasi preventif, namun data resmi belum tersedia secara langsung.
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang sering menghantam area rawan bencana di mana jutaan orang hidup dalam kemiskinan.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai menjadi semakin kuat seiring memanasnya planet akibat perubahan iklim yang didorong oleh manusia.
Kedatangan Ramil terjadi saat negara ini masih berduka atas serangkaian gempa bumi besar yang menewaskan setidaknya 87 orang dalam tiga pekan terakhir.
Catanduanes
Catanduanes adalah sebuah provinsi kepulauan di Filipina yang dijuluki “Negeri Angin Menderu” karena lokasinya di sabuk topan. Secara historis, wilayah ini merupakan sub-provinsi dari Albay sebelum memperoleh status provinsi penuh pada 1945. Pulau ini terkenal dengan keindahan alamnya yang masih asri, menampilkan pantai-pantai perawan, spot selancar seperti Pantai Puraran, dan lanskap pegunungan yang hijau.
Pesisir Pasifik
Pesisir Pasifik adalah wilayah luas yang berbatasan dengan Samudra Pasifik, membentang dari Amerika hingga Asia dan Oseania. Secara historis, wilayah ini menjadi rumah bagi berbagai budaya pribumi dan menjadi fokus utama eksplorasi dan perdagangan, khususnya pada era kolonial. Saat ini, wilayah ini tetap menjadi area kritis bagi perdagangan internasional, ekosistem yang beragam, dan komunitas pesisir yang dinamis.
Sorsogon
Sorsogon adalah sebuah provinsi di Filipina yang terletak di ujung paling selatan Pulau Luzon. Provinsi ini terkenal dengan atraksi alamnya, termasuk kesempatan berenang bersama hiu paus yang jinak di Donsol dan Gunung Bulusan yang ikonik. Secara historis, wilayah ini menjadi lokasi Misa Katolik pertama di Luzon yang dirayakan pada 1569, dan namanya dipercaya berasal dari kata lokal “solsogon” yang berarti “menelusuri sungai”.
Albay
Albay adalah sebuah provinsi di Filipina yang terletak di Region Bicol, paling terkenal dengan Gunung Mayon yang ikonik. Stratovolcano aktif ini terkenal karena bentuk kerucutnya yang hampir sempurna dan memiliki sejarah erupsi yang panjang, dengan catatan pertama pada 1616. Sejarah provinsi ini juga terkait erat dengan kolonisasi Spanyol, dengan Kota Legazpi berperan sebagai pelabuhan dagang dan pusat administrasi utama sejak abad ke-16.
Filipina
Filipina adalah negara kepulauan di Asia Tenggara dengan sejarah kaya yang dibentuk oleh penjajahan Spanyol berabad-abad, dilanjutkan dengan pemerintahan Amerika. Warisan budaya yang beragam ini terlihat jelas pada kota-kota bersejarahnya, festival-festival yang meriah, dan perpaduan unik tradisi Asia dan Barat. Situs sejarah kunci termasuk gereja-gereja Barok era Spanyol dan Teras Sawah Banaue kuno, yang sering disebut “Keajaiban Dunia Kedelapan”.
Samudra Pasifik Barat
Samudra Pasifik Barat adalah wilayah laut luas yang mencakup banyak negara kepulauan, kepulauan, dan beberapa palung samudra terdalam di dunia. Secara historis, wilayah ini merupakan tempat berkembangnya budaya pelayaran kuno seperti Austronesia dan kemudian menjadi medan konflik utama selama Perang Dunia II. Saat ini, wilayah ini tetap menjadi area kritis bagi perdagangan global, geopolitik, dan keanekaragaman hayati laut.