Meski diguyur hujan deras, peringatan World Cleanup Day 2025 di Medan disambut antusias oleh ribuan peserta.
Pemko Medan memperingati World Cleanup Day dengan menggelar gotong royong massal dan pekerjaan normalisasi sistem drainase. Aksi ini diikuti berbagai elemen masyarakat, aparatur kota, serta personel TNI dan Polri. Kegiatan berlangsung di Jalan Trikora, Kecamatan Medan Denai.
Gotong royong massal dan pekerjaan drainase ini dipimpin oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Medan.
Disebutkan, pemerintah kota mendukung gerakan ini dalam semangat konsep ‘Medan untuk Semua’, yang merupakan perwujudan visi pembangunan Medan sebagai kota inklusif, progresif, dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momen untuk membentuk kebiasaan dan gaya hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan,” tegas penyelenggara.
Melalui gotong royong massal dan normalisasi saluran drainase, Pemko Medan berupaya menciptakan lingkungan yang lebih tertata, memastikan aliran air lancar, dan mengurangi risiko banjir.
Diyakini, dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Kota Medan dapat menjadi contoh dalam inisiatif lingkungan berkelanjutan.
“Harapannya, dalam rangka World Cleanup Day 2025 ini, Kota Medan terus menyatukan kekuatan untuk membangun kota yang inklusif, progresif, dan berkelanjutan,” harap pihak pemko.
Kegiatan World Cleanup Day tak hanya berlangsung di Jalan Trikora, tetapi juga di beberapa titik lain kota. Total sampah yang diperkirakan terkumpul mencapai sekitar 4 ton.
World Cleanup Day
World Cleanup Day adalah program sosial global tahunan yang bertujuan memerangi masalah sampah padat, termasuk polusi lingkungan laut. Inisiatif ini pertama kali diluncurkan oleh organisasi Estonia Let’s Do It! World pada 2018, berdasarkan kesuksesan aksi bersih-bersih nasional di Estonia satu dekade sebelumnya. Acara ini memobilisasi jutaan relawan di lebih dari 180 negara untuk mengumpulkan sampah dan limbah liar di pantai, sungai, hutan, dan jalanan.
Pemerintah Kota Medan
Pemerintah Kota Medan adalah badan pemerintahan yang mengelola Kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini sendiri didirikan sebagai pos dagang penting oleh Belanda pada akhir abad ke-19, berkembang di sekitar perkebunan dan pelabuhan strategisnya. Saat ini, pemerintah kota berkantor dari kantornya, mengelola salah satu kawasan metropolitan terbesar dan paling penting secara ekonomi di Indonesia.
Jalan Trikora
Jalan Trikora adalah jalan utama di Kota Ternate, Maluku Utara, Indonesia. Nama ‘Trikora’ merupakan acuan historis terhadap ‘Tri Komando Rakyat’ (Trikora) — dekrit pemerintah Indonesia tahun 1961 yang memulai kampanye militer untuk menggabungkan Papua Barat dari kendali Belanda.
Kecamatan Medan Denai
Kecamatan Medan Denai adalah sebuah kecamatan dalam wilayah Kota Medan, Indonesia, yang dikenal dengan pembangunan perkotaan padat dan aktivitas komersialnya. Secara historis, daerah ini berkembang sebagai bagian dari Medan Raya yang tumbuh pesat di era kolonial sebagai pusat ekonomi perkebunan Sumatera, terutama tembakau dan karet. Kini, kawasan ini menjadi pusat permukiman dan bisnis yang ramai di kota.
TNI
Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah angkatan bersenjata Republik Indonesia.
Polri
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
‘Medan untuk Semua’
‘Medan untuk Semua’ adalah instalasi seni publik dan ruang sosial di Medan, Indonesia, yang diciptakan untuk mempromosikan inklusivitas dan kebersamaan. Proyek ini diwujudkan pada tahun 2010-an sebagai bagian dari revitalisasi untuk mengubah area yang sebelumnya tidak terpakai menjadi pusat kegiatan budaya dan pertemuan publik yang hidup. Tempat ini melambangkan aspirasi modern kota untuk persatuan dan keragaman penduduk multietnisnya.
Kota Medan
Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, dan pusat ekonomi utama di pulau tersebut. Secara historis, pertumbuhannya didorong oleh industri perkebunan kolonial Belanda pada abad ke-19, terutama produksi tembakau dan karet. Warisan budaya kota tercermin dalam arsitekturnya, termasuk Istana Maimun yang megah, dibangun oleh Kesultanan Deli.