Dalam perjalanan ke tempat kerja, orang tua dapat meninggalkan anak-anak mereka di halte khusus, dari situ mereka dijemput dan diantar ke taman kanak-kanak terdekat. Sore hari, anak-anak menunggu di tempat yang sama untuk dijemput. “Halte transit anak” ini semakin populer. Mereka tidak hanya mengurangi beban orang tua, tetapi juga membantu mempersingkat antrian di taman kanak-kanak.

Pertengahan Agustus lalu, kami mengunjungi “Taman Kanak-kanak Transit ‘Hutan'”, yang terletak di kawasan perumahan hanya 5 menit berjalan kaki dari Jalur Odakyu. Halte ini beroperasi sejak tahun 2017.

Sekitar pukul 16:30, sebuah minibus bertuliskan ‘Bus Anak’ tiba. Delapan anak turun didampingi oleh pengasuh.

Anak-anak menghabiskan waktu di dalam ruangan hingga orang tua mereka, setelah selesai bekerja, datang menjemput. Meskipun anak-anak berbeda usia dan dari taman kanak-kanak yang berbeda, mereka cepat menjadi aktif — bermain petak umpet bersama atau mendengarkan pengasuh membacakan buku bergambar.

Halte transit anak menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Sementara beberapa pemerintah daerah berhasil mengurangi daftar tunggu untuk taman kanak-kanak, yang lain menghentikan layanan ini karena permintaan rendah. Bagian kedua artikel membahas masalah yang dicatat oleh para ahli.

Beberapa waktu kemudian, seorang orang tua bernama Tomioka datang menjemput anaknya…

Jalur Odakyu

Jalur Odakyu adalah jalur kereta api swasta besar di Jepang yang menghubungkan Stasiun Shinjuku di Tokyo dengan destinasi populer di Prefektur Kanagawa, termasuk kota bersejarah Kamakura dan kawasan resor Hakone dengan sumber air panasnya. Jalur ini dibuka pada tahun 1927 dan terkenal dengan kereta ekspres ‘Romancecar’ yang beroperasi sejak 1957, menawarkan perjalanan indah dengan pemandangan Gunung Fuji.

Taman Kanak-kanak Transit “Hutan”

“Taman Kanak-kanak Transit ‘Hutan'” adalah lembaga anak-anak modern yang dirancang untuk menggabungkan pendidikan prasekolah dengan lingkungan alam. Didirikan untuk membantu keluarga yang anggotanya menghabiskan banyak waktu di perjalanan, dan menawarkan lingkungan pengasuhan bernuansa hutan yang mendorong permainan dan pembelajaran di luar ruangan. Konsep ini diadaptasi dari ‘taman kanak-kanak hutan’ di Eropa, di mana sebagian besar hari dihabiskan untuk menjelajahi dunia di sekitar.

Bus Anak

Saya tidak familiar dengan objek budaya atau tempat wisata spesifik bernama ‘Bus Anak’. Nama ini mungkin mengacu pada proyek komunitas lokal, objek seni jalanan, atau layanan transportasi anak-anak, bukan tempat bersejarah atau budaya yang terkenal secara luas. Tanpa konteks yang lebih spesifik, tidak mungkin memberikan latar belakang sejarah.