Polisi Ho Chi Minh Berikan Informasi Awal Pertemuan Kerja dengan Pemain Klip ‘Brothers Always United’ Grup Ngu Ho Tuong

Siang hari tanggal 25 September, dalam konferensi pers rutin, Wakil Kepala Dinas Penanggulangan Kejahatan Siber dan Teknologi Tinggi (PA05) Polisi Ho Chi Minh memberikan keterangan terkait informasi yang berhubungan dengan video musik ‘Brothers Always United’ dari grup Ngu Ho Tuong.

Pertemuan Kerja Telah Dilakukan dengan Grup Ngu Ho Tuong

“Setelah menerima informasi bahwa grup musik tersebut membuat dan mengunggah konten yang diduga mengiklankan situs judi, kami telah mengambil langkah-langkah komprehensif untuk mengumpulkan dan memverifikasi informasi, serta mengirimkan surat panggilan kepada para penyanyi dan pihak lain yang terlibat dalam pembuatan klip.

Per tanggal 23 September, pihak-pihak tersebut telah menghadiri pertemuan kerja. Kami pada dasarnya telah mencatat pelanggaran yang teridentifikasi dan akan segera menyelesaikan masalah ini, setelah itu informasi resmi akan disampaikan kepada pers,” ungkap Wakil Kepala Dinas tersebut.

Wakil Kepala Dinas menyatakan, terkait iklan daring, hukum telah mengatur dengan jelas pelanggaran yang berkaitan dengan perjudian dan iklannya.

Jika pihak berwenang dapat membuktikan adanya persekongkolan, bantuan, atau penerimaan langsung bagian keuntungan dari bandar atau penyelenggara judi, pelaku dapat dituntut pidana atas kejahatan penyelenggaraan judi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

“Hal ini perlu lebih ditekankan dalam sosialisasi untuk memperkuat efek penangkal hukum,” tegas perwakilan PA05.

Polisi Ho Chi Minh menginformasikan pertemuan kerja dengan grup Ngu Ho Tuong - Gambar 2.
Wakil Kepala Dinas Penanggulangan Kejahatan Siber (PA05) Polisi Ho Chi Minh menjawab pertanyaan pers.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Informasi Elektronik juga memberikan informasi terkait klip ‘Brothers Always United’ grup Ngu Ho Tuong yang diduga mengiklankan situs judi.

“Mengiklankan situs judi atau taruhan dengan menggunakan media sosial dan sumber informasi elektronik untuk menyebarkan, menyediakan, membagikan informasi, dan mempromosikan gambar-gambar terkait perjudian adalah pelanggaran hukum dan dapat dikenai sanksi administratif denda mulai dari 10 hingga 20 juta VND.

Selain itu, pihak berwenang akan memerintahkan penghapusan informasi palsu, menyesatkan, atau ilegal yang muncul akibat pelanggaran tersebut,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas.

Polisi Ho Chi Minh menginformasikan pertemuan kerja dengan grup Ngu Ho Tuong - Gambar 3.
Beberapa anggota grup Ngu Ho Tuong telah membantah iklan situs judi, namun penonton menilai mereka ‘hanya memperburuk keadaan’.

Ung Hoang Phuc dan Khanh Phuong Terus Picu Kontroversi

Sebelumnya, tanggal 22 September, Dinas Penanggulangan Kejahatan Siber Polisi Ho Chi Minh melaporkan telah mengirimkan surat panggilan kepada para pemain film pendek dan klip ‘Brothers Always United’ grup Ngu Ho Tuong untuk pertemuan kerja terkait unggahan klip di media sosial.

Grup Ngu Ho Tuong, yang beranggotakan Ung Hoang Phuc, Khanh Phuong, Lam Chan Huy, Duong Ngoc Thai, dan Liu Hung, menggelar konferensi pers peluncuran klip ‘Brothers Always United’ pada 18 September di Ho Chi Minh City.

Namun, hanya tiga hari kemudian, klip grup Ngu Ho Tuong ini menjadi pusat perdebatan panas.

Dalam klip tersebut, logo situs judi ditampilkan berulang kali, membuat banyak orang menduga grup ini melakukan iklan terselubung untuk bandar taruhan tersebut.

Malam hari tanggal 21 September, Ung Hoang Phuc menghapus klip yang kontroversial tersebut.

Ho Chi Minh City

Ho Chi Minh City, sebelumnya dikenal sebagai Saigon, adalah kota terbesar dan paling dinamis di Vietnam. Kota ini pernah menjadi ibu kota koloni Prancis Cochinchina, dan kemudian ibu kota Republik Vietnam hingga berakhirnya Perang Vietnam pada 1975. Saat ini, kota ini merupakan pusat ekonomi penting, di mana pencakar langit modern berdampingan dengan landmark bersejarah dari era kolonial Prancis, seperti Katedral Notre-Dame Saigon.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) bukanlah tempat fisik atau objek budaya, melainkan dokumen hukum yang mengkodifikasikan undang-undang pidana suatu yurisdiksi. Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno, dengan contoh awal yang terkenal adalah Codex Hammurabi. KUHP modern secara sistematis mendefinisikan kejahatan dan hukuman yang sesuai untuk menjaga ketertiban umum.