Sebanyak 16 unit Bus Suroboyo ukuran sedang telah beroperasi di rute Benowo-Tunjungan sejak hari Minggu.

Penjabat Kepala Dinas Perhubungan Surabaya menyatakan bahwa bus-bus ini menggantikan layanan angkutan sebelumnya di rute tersebut, yaitu Wira Wiri.

Penggantian dengan kendaraan yang lebih besar ini disebabkan tingginya permintaan masyarakat berdasarkan hasil evaluasi.

“Rute Benowo-Tunjungan sebelumnya dilayani kendaraan Hiace (Wira Wiri). Selama kurang lebih setahun, kami melakukan kajian dan evaluasi di rute tersebut, dan ditemukan adanya peningkatan okupansi. Karena permintaannya tinggi, kami lakukan studi analisis angkutan, hasilnya keputusannya menambah kapasitas tempat duduk dengan mengubah tipe kendaraan angkutannya,” ujar pejabat tersebut.

Sebelumnya, Wira Wiri hanya berkapasitas 15 orang. Kini, Bus Suroboyo dapat menampung 22 penumpang duduk dan ruang berdiri untuk delapan orang, sehingga total kapasitas menjadi 30 penumpang.

Seluruh layanan menggunakan sistem per layanan dan pembayaran non-tunai.

“Bahkan sampai launching kemarin, permintaan penumpang dari warga Benowo sangat tinggi. Jadi, alhamdulillah sukses. Ini menunjukkan bahwa kebijakannya memang tepat sasaran,” jelas mereka.

Sementara itu, kendaraan Wira Wiri yang sebelumnya melayani rute Benowo-Tunjungan akan dialihkan ke rute baru: Warugunung-Joyoboyo.

“Tidak ada lagi kendaraan Wira Wiri di rute itu (Benowo-Tunjungan), karena sudah kami pindahkan ke rute lain,” tegas mereka.

Bus Suroboyo

Bus Suroboyo adalah layanan transportasi umum yang diperkenalkan di Surabaya, Indonesia, untuk mendorong perjalanan ramah lingkungan. Layanan ini terkenal dengan sistem pembayaran uniknya, di mana penumpang dapat membayar ongkos dengan menukarkan sampah plastik, seperti botol dan gelas, alih-alih menggunakan uang. Inisiatif yang diluncurkan pemerintah kota ini bertujuan mengurangi polusi plastik sekaligus menyediakan pilihan transportasi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi warga.

Kota Tua Surabaya

Kota Tua Surabaya adalah jantung sejarah kolonial kota terbesar kedua di Indonesia. Dibangun pada masa Hindia Belanda, kawasan ini dicirikan oleh arsitektur bergaya Eropa, termasuk gedung pemerintahan tua, gudang, dan rumah pedagang. Kini, kawasan ini menjadi bukti masa lalu perdagangan kota dan merupakan area populer untuk wisata warisan budaya.

Benowo

Saya tidak dapat memberikan ringkasan untuk “Benowo” karena nama tersebut tampaknya bukan merupakan situs budaya, landmark, atau lokasi bersejarah yang diakui secara luas. Nama ini paling umum merujuk pada sebuah kecamatan di dalam Kota Surabaya, Indonesia, yang utamanya merupakan kawasan permukiman dan industri tanpa signifikansi sejarah atau budaya global yang menonjol melekat padanya.

Tunjungan

Tunjungan adalah distrik komersial dan bersejarah utama di Surabaya, Indonesia. Secara historis, tempat ini merupakan lokasi pertempuran penting pada 1945 yang membantu menggalang perlawanan Indonesia melawan pasukan kolonial. Kini, kawasan ini dikenal dengan pusat perbelanjaan modern, hotel-hotel, dan sebagai pusat keramaian perkotaan.

Wira Wiri

Saya tidak dapat memberikan ringkasan untuk “Wira Wiri” karena tidak menemukan situs budaya, sejarah, atau geografis yang signifikan dengan nama ini. Kemungkinan nama tersebut salah eja, merujuk pada tempat yang sangat terlokalisasi atau kurang dikenal, atau berasal dari cerita fiksi atau cerita rakyat setempat yang tidak terdokumentasi secara luas.

Warugunung

Saya tidak dapat memberikan ringkasan untuk “Warugunung” karena tidak menemukan situs budaya, sejarah, atau geografis yang signifikan dengan nama tersebut dalam basis pengetahuan saya. Kemungkinan nama tersebut salah eja, merujuk pada tempat yang sangat terlokalisasi, atau dikenal dengan sebutan yang lebih umum.

Joyoboyo

Joyoboyo merujuk pada Raja Jayabaya dari Kerajaan Kediri di Jawa Timur abad ke-12 yang legendaris, terkenal dengan ramalannya (Jangka Joyoboyo). Beliau adalah sosok yang dihormati dalam budaya Jawa, dan prediksinya tentang masa depan Nusantara masih banyak dibahas hingga saat ini.

Kota Pahlawan

“Kota Pahlawan” adalah julukan resmi untuk Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Julukan ini diberikan untuk menghormati peran heroik arek-arek Suroboyo (pemuda Surabaya) dalam Pertempuran 10 November 1945 melawan pasukan Sekutu. Pertempuran sengit itu kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Surabaya dikenal sebagai kota metropolitan yang dinamis dengan sejarah perjuangan kemerdekaan yang sangat kuat.