Membangun Area Parkir Pengisian Daya di Perumahan: Saat Niat Baik Berujung Masalah

Membangun Area Parkir Pengisian Daya di Perumahan: Saat Niat Baik Berujung Masalah

Warga Khawatirkan Keselamatan dan Perebutan Ruang; Proyek Dihentikan Kantor Kelurahan karena Kurang Konsultasi

Lokasi pemasangan stasiun pengisian daya sepeda motor listrik yang saat ini ditangguhkan.
Ruang publik yang sudah sangat terbatas.

Rencana perusahaan pengelola properti membangun area parkir motor lengkap dengan stasiun pengisian daya untuk sepeda motor listrik warga terlihat seperti inisiatif yang positif. Anehnya, proyek berniat baik ini justru mendapat penolakan kolektif dari mayoritas warga. Apa yang sebenarnya terjadi?

Sengketa Proyek

Pengelola Ingin Bangun, Warga Secara Kolektif Menolak

Di lokasi stasiun pengisian daya sepeda motor listrik yang ditangguhkan dekat Gedung 79, yang terletak di pinggiran kompleks, yang awalnya merupakan ruang hijau publik kini berdampingan dengan dua lapangan tenis meja sempit dan sebuah taman bermain rekreasi – beberapa dari sedikit area aktivitas yang tersedia bagi warga.

Warga menjelaskan bahwa area parkir pengisian daya motor listrik yang direncanakan terletak di dalam area taman bermain anak, berdekatan dengan rumpun kecil ruang hijau publik. Taman bermain rekreasi itu hanya berukuran sekitar sepuluh meter panjangnya dan tiga hingga lima meter lebarnya – tidak terlalu luas. Di antara sisi dalam taman bermain ini dan rumpun pinggiran, area ruang hijau publik yang lebih besar telah dibersihkan, tanahnya dicor semen dan beberapa lubang digali untuk pemasangan stasiun pengisian. Konstruksi terpaksa dihentikan di tengah jalan karena penolakan warga.

Konflik Kepentingan

Parkir Pengisian Daya vs. Rekreasi dan Olahraga

Mengapa warga menentang pembangunan area parkir pengisian daya motor? Orang tua yang menemani anak di taman bermain menjelaskan bahwa fase ketiga kompleks perumahan memiliki ruang aktivitas publik yang terbatas. Meskipun lapangan tenis meja dan taman bermain rekreasi dekat Gedung 79-81 kecil, mereka berfungsi sebagai tempat berkumpul yang berharga bagi warga untuk membawa anak-anak, bersantai, dan berolahraga. Keputusan perusahaan pengelola properti untuk tiba-tiba mengambil alih ruang ini untuk area parkir pengisian daya motor tanpa berkonsultasi dengan warga membuat mereka terkejut dan marah.

“Dengan banyaknya lansia dan anak-anak di kompleks kita, mau ke mana mereka jika pengelola mengambil alih ruang publik kita yang sudah terbatas?”

“Membangun area parkir pengisian daya motor tepat di sebelah area rekreasi pada dasarnya tidak aman. Motor yang keluar masuk berpotensi menabrak warga lansia atau anak-anak. Apalagi, jika stasiun pengisian daya bocor listrik, siapa yang akan menjamin keselamatan”