Trompetis Memainkan “Sinyal Peringatan untuk Pahlawan yang Gugur” pada Hari Peringatan.

Lapangan Tiananmen adalah alun-alun kota besar di pusat Beijing, terkenal akan makna budaya dan politiknya. Dibangun pada tahun 1651 dan kemudian diperluas setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949. Alun-alun ini diapit oleh monumen-monumen penting, termasuk Makam Mao Zedong dan Balai Rakyat.

Perang Melawan Penjajah Jepang (1937–1945) merupakan medan tempur penting dalam Perang Dunia II, yang menandai perlawanan penuh Tiongkok terhadap invasi Jepang. Konflik sengit ini mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar dan kehancuran luas di Tiongkok. Berakhirnya perang dengan menyerahnya Jepang menjadi titik balik yang memperkuat identitas nasional Tiongkok dan memengaruhi Perang Saudara Tiongkok berikutnya.

Istilah ‘Perang Dunia II’ merujuk pada konflik global yang berlangsung dari tahun 1939 hingga 1945. Ini adalah pertempuran bersenjata dunia antara negara-negara Sekutu dan negara-negara Poros yang dipimpin oleh Jerman Nazi, Italia Fasis, dan Kekaisaran Jepang. Perang berakhir dengan kekalahan negara-negara Poros, yang mengakibatkan perubahan geopolitik yang mendalam dan mendorong pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Orkestra Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) adalah ansambel musik militer utama Tiongkok, didirikan pada tahun 1952 untuk mengiringi upacara kenegaraan dan acara-acara militer. Mereka tampil dalam acara-acara nasional penting, termasuk parade Hari Nasional dan upacara diplomatik, mewujudkan disiplin dan ekspresi budaya angkatan bersenjata Tiongkok.

“Lagu Peringatan untuk Pahlawan yang Gugur” bukanlah tempat fisik, melainkan acara peringatan tahunan di Tiongkok yang diadakan setiap 30 September. Acara ini menghormati para pahlawan revolusioner yang mengorbankan nyawa mereka untuk pembebasan nasional dan pendirian Republik Rakyat Tiongkok. Pada hari ini biasanya diadakan upacara resmi, peletakan karangan bunga, dan momen hening di monumen seperti Monumen Pahlawan Rakyat di Lapangan Tiananmen.