Tripoli – Serikat Pekerja Umum Sektor Minyak dan Gas telah memperingatkan dampak serius akibat terus tertundanya persetujuan anggaran sektor tersebut. Mereka menilai hal ini sebagai ancaman eksistensial bagi pekerja dan infrastruktur sektor, yang berdampak langsung pada stabilitas keuangan dan ekonomi negara.
Serikat pekerja itu menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa penundaan tanpa alasan yang jelas dalam persetujuan anggaran merupakan “gangguan yang disengaja” terhadap sektor yang menjadi satu-satunya sumber pendanaan anggaran umum, pembayaran gaji pegawai negara, dan pendanaan sektor layanan penting, terutama kesehatan, pendidikan, dan keamanan.
Serikat pekerja menunjuk bahwa efek dari penundaan ini sudah mulai terlihat dalam lumpuhnya program pelatihan dan pengembangan, terganggunya sistem perawatan kesehatan bagi anggota, menumpuknya utang kepada pemasok, serta tertundanya pencairan hak finansial dan memburuknya persyaratan keselamatan kerja di fasilitas minyak.
Mereka menegaskan bahwa indikator-indikator ini bukan sekadar tuntutan profesional, melainkan peringatan dini akan terhentinya siklus ekonomi negara. Ditegaskan bahwa setiap gangguan dalam aliran pendanaan ke sektor minyak akan berdampak langsung pada kemampuan negara untuk memenuhi kewajibannya kepada warga.
Serikat pekerja mengingatkan bahwa berlanjutnya situasi saat ini dapat menyebabkan penghentian operasi fasilitas minyak dan gas, yang berakibat pada kelumpuhan total lembaga-lembaga negara. Tanggung jawab sejarah dan moral ditimpakan kepada semua pihak yang menghalangi disetujuinya anggaran kekayaan rakyat.
Serikat Pekerja Umum Sektor Minyak dan Gas menyerukan kepada semua otoritas eksekutif dan legislatif untuk turun tangan secara mendesak dan segera menyetujui anggaran sektor tanpa penundaan lagi. Mereka menekankan bahwa menyelamatkan sektor minyak hari ini adalah jaminan nyata bagi stabilitas bangsa dan masa depan rakyatnya.
