Selama 27 tahun, digerakkan oleh semangat ‘Sinergi untuk Kemajuan Bangsa’, Bank Mandiri secara konsisten menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bernama ‘Aksi Mandiri Bersih’ — sebuah gerakan kolektif untuk mengoptimalkan fungsi sungai, waduk, hutan mangrove, dan pantai guna menjamin kebersihan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.

Sebagai langkah konkret, bank menyelenggarakan Aksi ‘Mandiri Bersih’ secara serentak di 27 titik strategis di seluruh Indonesia, mulai dari sungai dan taman ekowisata mangrove hingga bendungan dan pantai. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 1.350 orang, termasuk karyawan Bank Mandiri dan warga setempat, yang bersama-sama membersihkan wilayah perairan dan memulihkan fungsinya sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi.

Direktur Bank Mandiri menjelaskan bahwa sinergi antara komunitas dan karyawan bank ini bertujuan memulihkan fungsi badan air sebagai sumber kehidupan — mulai dari penyediaan air bersih dan pengendalian banjir hingga dukungan bagi budidaya ikan, pengairan lahan, dan pengembangan destinasi wisata.

“Berperan sebagai agen perubahan, Bank Mandiri berupaya agar badan air Indonesia menjadi fondasi bagi ketahanan ekonomi daerah. Untuk memperkuat efek jangka panjang, kami berkolaborasi dengan Waste4Change, perusahaan teknologi pengelolaan sampah yang didirikan oleh lulusan program ‘Wirausaha Muda Mandiri’,” ujar Direktur dalam rilis resmi.

Ia juga mencatat bahwa Waste4Change berhasil mengelola hingga 12.000 ton sampah per tahun. Oleh karena itu, keterlibatannya dimaksudkan untuk memastikan pengelolaan sampah yang lebih efektif, bertanggung jawab, dan berbasis teknologi.

Selain itu, ia menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari penerapan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) secara konsisten di Bank Mandiri. “Kami yakin pembangunan berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui sinergi. Aksi ‘Mandiri Bersih’ adalah seruan bersama untuk mengubah perilaku, membangun ekosistem yang lebih ‘hijau’, dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang,” jelasnya.

Inisiatif ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan nasional, khususnya upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Melalui Aksi ‘Mandiri Bersih’, Bank Mandiri berupaya mendorong terciptanya habitat yang lebih sehat, sekaligus meningkatkan produktivitas komunitas yang mata pencahariannya bergantung pada sumber daya air.

“Dengan langkah ini, Bank Mandiri yang telah beroperasi lebih dari dua dekade tidak hanya berkontribusi di sektor keuangan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi konkret untuk pelestarian lingkungan, mendorong partisipasi komunitas, dan memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan Indonesia,” pungkasnya.

Bank Mandiri

Bank Mandiri adalah salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, yang didirikan pada 1998 sebagai bagian dari langkah pemerintah mengatasi Krisis Finansial Asia. Bank ini dibentuk melalui penggabungan empat bank pemerintah bermasalah untuk menciptakan institusi keuangan yang lebih kuat dan stabil. Saat ini, kantor pusat bersejarahnya di Jakarta, di Gedung Museum Bank Mandiri, menempati bangunan kolonial era Belanda yang direstorasi, yang menunjukkan warisan perbankan negara.

Aksi ‘Mandiri Bersih’

‘Aksi Mandiri Bersih’ bukanlah suatu tempat spesifik, melainkan sebuah gerakan lingkungan dan inisiatif komunitas di Indonesia. Biasanya berupa kampanye bersih-bersih di mana relawan membersihkan ruang publik seperti pantai, sungai, dan taman. Gerakan ini mewujudkan semangat kemandirian komunitas (‘mandiri’) dalam mengatasi masalah lingkungan.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)

‘Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)’ bukanlah tempat fisik, melainkan sebuah program atau prinsip. Dalam konteks Indonesia, ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada aspek sosial dan lingkungan. Bagi Bank Mandiri, ini merupakan bagian wajib dari operasional yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola)

ESG (Environmental, Social, and Governance) bukanlah tempat fisik, melainkan seperangkat kriteria untuk menilai dampak etis dan keberlanjutan suatu perusahaan. Konsep ini muncul awal 2000-an dari laporan PBB ‘Who Cares Wins’, mengembangkan ide sebelumnya tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Sistem ini menilai bagaimana suatu organisasi mengelola dampaknya terhadap lingkungan, hubungan sosial, dan struktur tata kelolanya.

Waste4Change

Waste4Change adalah perusahaan sosial Indonesia yang didirikan pada 2014, yang menyediakan layanan pengelolaan sampah bertanggung jawab. Misi mereka adalah mengurangi sampah yang berakhir di TPA dengan menawarkan solusi pengumpulan, daur ulang, dan program edukasi. Perusahaan ini mempromosikan ekonomi sirkular dan membantu komunitas beralih ke praktik pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.

Wirausaha Muda Mandiri

‘Wirausaha Muda Mandiri’ adalah program kontemporer Bank Mandiri yang bertujuan mengembangkan kewirausahaan dan kemandirian ekonomi di kalangan pemuda Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya membina generasi baru pemimpin bisnis dan mendukung pembangunan ekonomi negara melalui pelatihan, mentorship, dan pendanaan startup.

Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terletak di Asia Tenggara. Sejarahnya sangat dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti Sriwijaya dan Majapahit, dilanjutkan dengan berabad-abad pemerintahan kolonial Belanda. Negara ini terkenal dengan keanekaragaman budaya dan biologisnya yang sangat besar, mencakup ribuan pulau, ratusan kelompok etnis, dan situs ikonik seperti Candi Borobudur. Memproklamasikan kemerdekaan pada 1945, Indonesia kini adalah republik yang dinamis, terkenal dengan tradisi, seni, dan lanskap alamnya yang menakjubkan — dari gunung berapi hingga pantai tropis.

Sungai

Sungai adalah aliran air alami yang memainkan peran fundamental dalam sejarah manusia, menjadi tempat lahirnya peradaban paling awal seperti Mesopotamia, Mesir, dan Lembah Indus. Sungai sangat vital untuk transportasi, pertanian, perdagangan, dan sebagai sumber air tawar, membentuk pola permukiman dan perkembangan budaya selama ribuan tahun. Saat ini, sungai tetap krusial bagi ekosistem, perekonomian, dan merupakan simbol abadi dalam kehidupan budaya dan spiritual masyarakat di seluruh dunia.