Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIV Jawa Barat 2025 resmi berakhir, dan Kota Depok menunjukkan hasil yang mengesankan. Dari 16 cabang olahraga yang diikuti, kontingen Depok mengumpulkan 49 medali: 10 emas, 19 perak, dan 20 perunggu.

Pencapaian ini dianggap sebagai bukti nyata perkembangan olahraga pelajar di Depok. “Alhamdulillah, atlet kita bertarung mati-matian, dan hasilnya patut dipuji. Kini Depok naik ke peringkat 9 dari 27 kabupaten/kota, meningkat dari hasil POPDA 2023 di mana mereka berada di peringkat 10,” demikian pernyataan yang dikeluarkan.

Karate Jadi Bintang Utama

Dari semua cabang olahraga, karate tampil paling gemilang, meraih 8 medali termasuk 5 emas, sehingga menjadikan Depok sebagai juara umum pada cabang tersebut. Sementara itu, taekwondo menyumbang 5 medali, renang 6 medali, atletik 4 medali, bulu tangkis 3 medali, dan senam 4 medali. Beberapa cabang olahraga lain seperti dayung, panahan, pencak silat, kempo, tarung derajat, dan tenis juga turut menyumbang medali.

Bonus dan Persiapan Menuju Event Berikutnya

Dikonfirmasi bahwa atlet peraih medali akan mendapatkan apresiasi berupa bonus atau dana pengembangan. “Prestasi ini bisa dibanggakan, dan tentu kami dukung dengan bentuk penghargaan. Selanjutnya kami bersiap untuk event Popnas menunggu arahan lebih lanjut,” jelas panitia.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang berperan dalam kesuksesan ini. “Terima kasih atas kerja keras dan dukungan dari semua pihak. Atlet kita telah membuktikan bahwa Depok patut diperhitungkan di tingkat provinsi,” tambah mereka.

Rincian Perolehan Medali Depok di POPDA XIV Jawa Barat 2025:

  • Karate: 8 medali (5 emas, 2 perak, 1 perunggu)

  • Taekwondo: 5 medali (1 emas, 1 perak, 3 perunggu)

  • Renang: 6 medali (2 perak, 4 perunggu)

  • Atletik: 4 medali (2 perak, 2 perunggu)

  • Bulu Tangkis: 3 medali (1 emas, 2 perunggu)

  • Senam: 4 medali (1 emas, 2 perak, 1 perunggu)

  • Cabang Olahraga Lain (dayung, panahan, pencak silat, kempo, tarung derajat, tenis): medali tambahan

Dengan hasil seperti ini, Depok mengukuhkan statusnya sebagai salah satu kota dengan potensi signifikan dalam olahraga pelajar Jawa Barat.

Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIV Jawa Barat 2025

Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIV Jawa Barat 2025 adalah event olahraga multi-cabang besar bagi pelajar atlet dari seluruh Jawa Barat, Indonesia. Event ini berfungsi sebagai platform kompetitif untuk pengembangan olahraga muda dan seleksi atlet berbakat untuk mewakili provinsi di tingkat nasional. Ini adalah kompetisi rutin, dan edisi 2025 melanjutkan tradisi ini, mendorong semangat olahraga dan kompetisi sehat di kalangan pelajar daerah.

Kota Depok

Kota Depok adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, yang awalnya didirikan pada abad ke-17 sebagai tanah partikelir pertanian pribadi oleh Cornelis Chastelein, seorang pejabat kolonial Belanda. Kota ini berkembang dari pemukiman kecil menjadi pusat utama, secara resmi memperoleh status kota otonom pada tahun 1999. Kini, Depok merupakan pusat ekonomi dan pendidikan penting yang termasuk dalam wilayah metropolitan Jabodetabek.

Jawa Barat

Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia di Pulau Jawa, merupakan tanah asli masyarakat Sunda dan kerajaan Hindu yang berpengaruh, Pajajaran. Ini adalah wilayah dengan keindahan alam yang menakjubkan, mencakup Gunung Tangkuban Parahu yang masih aktif, perkebunan teh, dan kota metropolitan modern yang ramai, Bandung. Daerah ini juga terkenal dengan seni budaya uniknya seperti musik angklung dan teater wayang tradisional Wayang Golek.

Karate

Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Kerajaan Ryukyu (sekarang Okinawa, Jepang), berkembang dari metode pertempuran lokal dan dipengaruhi oleh seni bela diri Tiongkok. Karate terutama terdiri dari teknik menyerang menggunakan pukulan, tendangan, siku, dan telapak tangan. Pada awal abad ke-20, karate secara sistematis diperkenalkan ke Jepang daratan dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, menjadi baik sebagai olahraga maupun praktik yang berfokus pada disiplin diri dan pertahanan diri.

Taekwondo

Taekwondo adalah seni bela diri Korea yang secara resmi dikembangkan pada tahun 1950-an setelah berakhirnya pendudukan Jepang di Korea, meskipun akarnya dapat ditelusuri kembali ke seni bela diri Korea kuno seperti Taekkyeon. Taekwondo dicirikan dengan penekanan pada tendangan setinggi kepala, tendangan melompat dan berputar, serta teknik menendang yang cepat. Pada tahun 1988, taekwondo menjadi olahraga demonstrasi Olimpiade dan secara resmi dimasukkan sebagai cabang medali pada Olimpiade Sydney 2000.

Pencak Silat

Pencak silat adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari Asia Tenggara, dengan akar di Indonesia, Malaysia, dan budaya lain di wilayah tersebut. Secara historis, pencak silat dikembangkan untuk pertahanan diri dan bertahan hidup, dan tekniknya sering dirahasiakan dalam keluarga atau desa. Kini, pencak silat diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO dan dipraktikkan baik sebagai olahraga bela diri maupun seni pertunjukan.

Tarung Derajat

Tarung Derajat adalah seni bela diri full-contact Indonesia yang dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Achmad Dradjat. Tarung Derajat secara resmi diakui sebagai olahraga nasional dan dikenal dengan teknik serangannya yang agresif yang menggabungkan pukulan, tendangan, siku, dan lutut. Namanya diterjemahkan sebagai “Pertarungan Bertingkat” atau “Pertarungan Tahap demi Tahap”, yang mencerminkan pendekatan sistematisnya dalam bertarung.

Popnas

Saya tidak dapat memberikan deskripsi untuk “Popnas”, karena tidak menemukan objek budaya, landmark, atau tempat dengan nama spesifik tersebut dalam basis pengetahuan saya. Kemungkinan nama tersebut salah eja, merujuk pada institusi yang sangat lokal atau baru, atau merupakan tempat pribadi. Jika Anda memiliki lebih banyak konteks atau dapat memeriksa penulisannya, saya akan dengan senang hati mencoba lagi.