Kelas di sekolah-sekolah Metro Manila diliburkan pada Senin, 13 Oktober 2025, akibat peningkatan kasus flu dan penyakit mirip flu. Beberapa wilayah di Mindanao juga meliburkan kelas karena dampak gempa bumi.
- Wilayah Ibu Kota Nasional – tidak ada kelas tatap muka, semua Sekolah Negeri (13 dan 14 Okt); beralih ke moda pembelajaran alternatif
- Kota Malabon – tidak ada kelas tatap muka, semua jenjang, negeri dan swasta (13 dan 14 Okt); beralih ke moda pembelajaran alternatif
- Kota Marikina – tidak ada kelas semua jenjang negeri dan swasta (13 dan 14 Okt)
- Kota Parañaque – tidak ada kelas tatap muka, SD hingga SMA, negeri dan swasta (13 dan 14 Okt); beralih ke moda pembelajaran alternatif
- Provinsi Agusan del Sur – tidak ada kelas semua jenjang negeri dan swasta
- Provinsi Davao Oriental – tidak ada kelas tatap muka semua jenjang sekolah negeri
- Kota General Santos – tidak ada kelas tatap muka, semua jenjang, negeri dan swasta (13 dan 14 Okt)
- Kota Tandag, Surigao del Sur – tidak ada kelas tatap muka, semua jenjang, negeri dan swasta
Metro Manila
Metro Manila adalah wilayah ibu kota Filipina yang ramai, sebuah kawasan metropolitan padat yang terdiri dari 16 kota. Resmi didirikan pada 1975 untuk mengatur pemerintahan yang terkoordinasi secara efisien bagi pusat urban yang tumbuh pesat, yang berakar sejarahnya pada kota kolonial Spanyol Intramuros, didirikan pada 1571. Kini, ia berfungsi sebagai pusat utama pemerintah, ekonomi, dan budaya negara.
Wilayah Ibu Kota Nasional
Wilayah Ibu Kota Nasional mengacu pada wilayah ibu kota resmi Filipina, yang meliputi Metro Manila. Didirikan secara resmi melalui Dekret Presiden No. 940 pada 1976, wilayah ini berfungsi sebagai pusat politik, ekonomi, sosial, dan budaya negara. Wilayah ini terdiri dari 16 kota yang sangat urbanisasi dan satu munisipalitas, dengan Kota Quezon pernah berstatus sebagai ibu kota resmi dari 1948 hingga 1976.
Kota Malabon
Kota Malabon adalah kota pesisir di Metro Manila, Filipina, secara historis dikenal dengan *asinera* (ladang garam) dan industri perikanannya. Resmi didirikan sebagai kota pada abad ke-18 dan terkenal dengan rumah-rumah era Spanyol yang terpelihara baik serta “Malabon Food Crawl” yang menampilkan makanan khas lokal. Nama kota ini berasal dari kata Tagalog “maraming labong,” yang berarti “banyak rebung.”
Kota Marikina
Kota Marikina adalah kota urbanisasi tinggi kelas satu di Metro Manila, Filipina, secara historis dikenal sebagai “Ibu Kota Sepatu Filipina.” Industri pembuatan sepatunya berkembang pesat pada 1880-an di bawah Don Laureano “Kapitan Moy” Guevara, yang merintis pasangan sepatu pertama negara dari rumahnya, yang kini menjadi situs warisan. Kini, kota ini juga dipuji karena tata kota yang terencana baik, lingkungan bersih dan hijau, serta sistem Taman Sungai Marikina.
Kota Parañaque
Kota Parañaque adalah kota urbanisasi tinggi kelas satu yang terletak di Metro Manila, Filipina, secara historis dikenal sebagai pusat perikanan dan pembuatan garam utama. Memainkan peran penting selama era kolonial Spanyol sebagai benteng iman, sehingga dijuluki “Keuskupan Katolik Filipina,” dan menjadi lokasi perlawanan selama Revolusi Filipina 1896. Kini, ia merupakan pusat ekonomi vital, rumah bagi Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) dan berbagai pengembangan komersial dan residensial.
Provinsi Agusan del Sur
Agusan del Sur adalah sebuah provinsi di wilayah Caraga, Mindanao, Filipina, dikenal dengan Rawa Agusan yang luas, salah satu lahan basah paling penting di negara ini. Secara historis, kawasan ini adalah rumah bagi kelompok-kelompok adat seperti Manobo, dan penemuan arkeologis besar, Golden Tara of Agusan seberat 21 pon, menunjukkan perdagangan kuno dengan kerajaan tetangga seperti Sriwijaya. Kini, ekonominya terutama berbasis pertanian dan kehutanan.
Provinsi Davao Oriental
Davao Oriental adalah sebuah provinsi di bagian tenggara Mindanao, Filipina, dikenal dengan lanskap alamnya yang menakjubkan, termasuk Cagar Margasatwa Pegunungan Hamiguitan yang masuk daftar UNESCO. Secara historis, daerah pesisirnya termasuk tempat pertama di negara ini yang dikunjungi oleh penjelajah Spanyol pada abad ke-16. Kini, ia adalah wilayah yang dipuji karena pantai berpasir putihnya, ombak Pasifik yang kuat, dan keanekaragaman hayati yang kaya.
Kota General Santos
Kota General Santos adalah pusat urban utama di Filipina selatan, terletak di provinsi Cotabato Selatan di pulau Mindanao. Secara historis, kawasan ini dipelopori dan dihuni pada akhir 1930-an oleh Jenderal Paulino Santos, yang namanya diabadikan untuk kota ini, memimpin gelombang pemukim Kristen ke wilayah yang saat itu sebagian besar belum berkembang. Sejak itu, kota ini tumbuh menjadi kota urbanisasi tinggi yang terkenal sebagai “Ibu Kota Tuna Filipina” karena industri perikanannya yang makmur.