Personil Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Darurat Kota Quezon memantau jalur Topan Super #NandoPH di pusat operasi darurat kota.

MANILA, Filipina — Topan Super Nando telah menghantam Luzon Utara, menerjang Kepulauan Panuitan di Cagayan setelah melakukan pendaratan darat pada pukul 15:00 kemarin.

Menurut buletin PAGASA pukul 17:00, Sinyal No. 5 masih dinaikkan di atas Kepulauan Babuyan.

Nando membawa kecepatan angin berkelanjutan maksimum 215 kilometer per jam dan hembusan hingga 295 km/jam.

Topan Super Nando bergerak ke arah barat dengan kecepatan 25 kilometer per jam dan telah melewati Kepulauan Babuyan.

Meskipun tidak terkena angin terkuat, Wilayah Metropolitan Manila dan Luzon Tengah akan terus mengalami angin badai akibat palung (trough) dari Topan Nando dan musim barat daya (monsun).

Nando diperkirakan akan meninggalkan Area Tanggung Jawab Filipina (PAR) pada Senin malam atau Selasa pagi.

Luzon Utara

Luzon Utara adalah wilayah pulau utama paling utara di Filipina, terkenal dengan pegunungan Cordillera Central yang menakjubkan dan sawah berteras Banaue yang masuk Situs Warisan Dunia UNESCO. Teras sawah ini, yang sering disebut “keajaiban dunia kedelapan”, diukir di pegunungan lebih dari 2000 tahun lalu oleh suku asli Ifugao. Wilayah ini juga memiliki signifikansi sejarah berkat kota-kota peninggalan era Spanyol yang terjaga seperti Vigan, dan menjadi pusat budaya masyarakat adat yang menolak kolonisasi.

Kepulauan Panuitan

Kepulauan Panuitan adalah gugusan pulau kecil tak berpenghuni yang terletak di Selat Cuyo-East di Laut Sulu, Filipina. Secara historis, pulau-pulau ini dicatat oleh otoritas kolonial Spanyol pada abad ke-19 sebagai penanda navigasi dan sumber kayu potensial. Saat ini, pulau-pulau ini terutama dikenal oleh para nelayan dan diakui karena terumbu karang di sekitarnya.

Cagayan

Cagayan adalah sebuah provinsi di timur laut Pulau Luzon, Filipina, terkenal dengan lahan pertanian subur dan lanskap alam yang mengesankan. Sejarahnya merujuk ke masa prasejarah, dibuktikan dengan alat-alat batu dan fosil yang ditemukan di Gua Callao yang mengindikasikan hunian manusia awal. Kemudian, kawasan ini menjadi lokasi penting kolonisasi Spanyol, dengan provinsi ini didirikan pada 1583.

Kepulauan Babuyan

Kepulauan Babuyan adalah kepulauan vulkanik yang terletak di Selat Luzon, utara daratan utama Filipina. Secara historis digunakan untuk perikanan dan pertanian, pulau-pulau ini terkenal dengan gunung berapi aktifnya, khususnya Babuyan Claro dan Smith. Wilayah ini relatif terpencil, dengan budaya dan ekosistem yang berbeda dari pulau-pulau utama Filipina.

Wilayah Metropolitan Manila

Wilayah Metropolitan Manila adalah wilayah metropolitan ibu kota Filipina yang ramai, sebuah megapolis padat penduduk yang terdiri dari 16 kota. Wilayah ini secara resmi dibentuk pada 1975 untuk mengelola kawasan perkotaan yang tumbuh cepat, yang mencakup Kota Manila bersejarah, ibu kota lama yang didirikan oleh penakluk Spanyol pada abad ke-16. Saat ini, wilayah ini berfungsi sebagai pusat politik, ekonomi, dan budaya negara.

Luzon Tengah

Luzon Tengah adalah wilayah kunci di Pulau Luzon, Filipina, yang secara historis dikenal sebagai “lumbung padi Filipina” berkat dataran suburnya yang luas. Wilayah ini juga memiliki signifikansi sejarah sebagai lokasi Pangkalan Udara Clark, fasilitas besar militer AS, dan tempat meletusnya Gunung Pinatubo pada 1991.

Area Tanggung Jawab Filipina (PAR)

Area Tanggung Jawab Filipina (PAR) bukanlah tempat fisik atau budaya, melainkan zona pemantauan meteorologi yang ditetapkan di Samudra Pasifik Barat. Ini adalah wilayah yang didefinisikan oleh Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA) untuk melacak gangguan cuaca, seperti topan, yang dapat mempengaruhi negara. Batasnya ditetapkan untuk secara jelas membedakan area di mana PAGASA memikul tanggung jawab utama untuk mengeluarkan prakiraan cuaca dan peringatan demi keselamatan publik.

Kota Quezon

Kota Quezon didirikan pada 1939 dan berfungsi sebagai ibu kota Filipina dari 1948 hingga 1976, menggantikan Manila. Kota ini dinamai dari Manuel L. Quezon, presiden kedua Filipina, yang membayangkan sebuah kota ibu kota metropolitan baru. Saat ini, ini adalah kota terpadat di negara ini dan pusat utama pemerintahan, pendidikan, dan komersial.