MANILA – Bea Cukai (BOC) telah menyita tiga kontainer 40 kaki berisi wortel segar dari China yang dinyatakan palsu, senilai lebih dari Rp13,2 miliar di Pelabuhan Manila (POM).

Seorang Asisten Komisaris, bersama pejabat penting BOC lainnya, memeriksa kiriman barang pertanian ilegal tersebut di pelabuhan.

Dilaporkan bahwa kiriman tersebut tiba pada 2 Oktober. Enam hari kemudian, seorang Kolektor Distrik mengeluarkan Surat Perintah Waspada terhadap kiriman itu setelah Unit Pemantau Waspada POM menerima laporan negatif.

Setelah pemeriksaan fisik penuh yang dilakukan pada 17 Oktober, pemeriksa Bea Cukai menemukan 53.283,88 kg wortel segar, yang dinyatakan sebagai perlengkapan kamar mandi, tisu, dan kotak penyimpanan.

Wortel yang disita memiliki perkiraan nilai pasar wajar sebesar Rp13.282.072.770.

“Kami sedang mempersiapkan tindakan hukum yang diperlukan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab,” kata Asisten Komisaris dalam sebuah pernyataan.

“Pernyataan palsu adalah tindakan sengaja untuk menipu pemerintah dan merugikan petani kita. BOC akan menangani kasus ini dengan proses hukum dan tekad yang kuat,” tambah pejabat BOC tersebut.

Pejabat itu mengatakan Surat Perintah Penyitaan dan Penahanan (WSD) akan dikeluarkan terhadap kiriman tersebut karena melanggar Pasal 1400 dan 117 (Pernyataan Palsu dan Kurangnya Izin Impor), terkait Pasal 1113 (Barang yang Dapat Disita dan Dirampas) dari Undang-Undang Kepabeanan dan Tarif Modernisasi (CMTA).

Sementara itu, pejabat BOC mencatat bahwa barang pertanian yang disita akan dimusnahkan, karena semuanya sudah membusuk.

Dia menambahkan bahwa mereka juga akan menyelidiki apakah wortel tersebut telah disuntik dengan bahan kimia untuk memperpanjang umur simpannya.

“Hal ini sedang diteliti karena tidak lolos pemeriksaan Departemen Pertanian (DA), mungkin saja diberi muatan bahan kimia untuk memperpanjang umur simpannya sehingga konsumsinya bisa mencapai maksimal sejak waktu pengangkutan,” kata pejabat tersebut.

“Bahan kimia apa pun yang dimasukkan ke sana, jika ada, kami ingin mengetahuinya, mungkin berbahaya. Akan baik juga untuk memantau tidak hanya kontainer berpendingin tetapi juga kontainer kering,” tambahnya.

Pelabuhan Manila

Pelabuhan Manila adalah gerbang pengiriman internasional utama ke Filipina, terletak di ibu kota Manila. Sejarahnya berasal dari era kolonial Spanyol pada abad ke-19, ketika dikembangkan untuk memfasilitasi Perdagangan Galleon Manila-Acapulco. Saat ini, pelabuhan ini tetap menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Asia Tenggara, menangani sebagian besar perdagangan maritim negara itu.