Pemerintah Filipina memberikan bantuan kepada 23 pekerja rumah tangga Filipina yang terdampak kebakaran di Hong Kong, termasuk satu orang yang saat ini dirawat di rumah sakit, menurut pengumuman Departemen Luar Negeri.
Satu warga Filipina lainnya dilaporkan hilang, tambahnya.
Setidaknya 65 orang tewas dan banyak lainnya masih hilang setelah kebakaran hebat melalap gedung apartemen tinggi di distrik Tai Po.
DFA menyatakan belum ada korban jiwa warga Filipina yang dikonfirmasi dari insiden tersebut.
Namun, satu warga Filipina sedang dirawat di ICU sebuah rumah sakit setempat, kata DFA.
“Konsulat akan terus berkoordinasi dengan Kepolisian Hong Kong, Departemen Tenaga Kerja, dan Departemen Urusan Dalam Negeri untuk mencari tahu keberadaan satu warga Filipina yang hilang,” ujar DFA, seraya menambahkan bahwa mereka memantau situasi di Tai Po dengan cermat. “Departemen juga berterima kasih kepada otoritas Hong Kong yang membantu mencari, mengidentifikasi, dan menolong warga Filipina yang terdampak,” tambahnya.
Sementara itu, 19 Pekerja Migran Filipina (OFW) diselamatkan dari kebakaran mematikan yang melanda sebuah gedung hunian di Hong Kong, menurut Otoritas Kesejahteraan Pekerja Luar Negeri (OWWA).
Ada 70 hingga 80 OFW yang memiliki alamat terdaftar di Wang Fuk Housing Complex.
“Paspor mereka hancur, kontrak kerja mereka terbakar, dan PCG serta RMWO segera menangani ini. Kami juga langsung memberikan paket makanan, bantuan, perlengkapan darurat, dan apa pun yang mereka butuhkan,” kata seorang administrator OWWA.
Pemadam kebakaran setempat melaporkan setidaknya 55 orang meninggal akibat kebakaran, jumlah korban tewas tertinggi akibat kebakaran yang tercatat di Hong Kong dalam beberapa dekade terakhir.
Enam belas korban saat ini dalam kondisi kritis di berbagai rumah sakit.
Sementara itu, lebih dari 300 individu masih dinyatakan hilang menurut otoritas.
Lebih lanjut, satu OFW berada di rumah sakit bersama majikan dan seorang bayi. OFW tersebut adalah suara di balik rekaman audio yang viral saat meminta pertolongan.
Otoritas Filipina belum dapat mengonfirmasi apakah masih ada warga Filipina yang terjebak di dalam gedung yang terbakar. Setiap tempat penampungan diperiksa untuk melihat apakah ada warga Filipina di antara mereka.
“Kami juga tidak ingin keluarga di Filipina panik, karena ada kemungkinan mereka tidak ada di sana, mereka mungkin berada di tempat lain,” kata seorang pejabat Departemen Pekerja Migran.
OWWA dan DMW telah berkoordinasi dengan keluarga warga Filipina yang terdampak kebakaran di Hong Kong.
Otoritas Hong Kong menyatakan bahwa api menyebar dengan cepat di gedung-gedung karena penggunaan material tidak aman dalam renovasi oleh sebuah perusahaan konstruksi, seperti bahan busa plastik di jendela.
Dua manajer dan seorang insinyur konsultan dari perusahaan konstruksi yang melakukan renovasi telah ditangkap.
Api juga menjalar ke perancah bambu yang mengelilingi gedung-gedung, yang umum digunakan di Hong Kong.
Menurut Kepala Eksekutif Hong Kong, sebuah satuan tugas telah dibentuk yang akan fokus pada penyelidikan termasuk apakah proyek yang menggunakan perancah bambu mematuhi standar.