Penembakan Mengerikan Guncangkan Kota Soweto dekat Pretoria

Kejahatan kekerasan baru terjadi, dengan setidaknya dua belas orang, termasuk tiga anak di bawah umur, tewas dalam penembakan massal di dalam sebuah tavern ilegal di kota Soweto di barat Pretoria pada dini hari Sabtu, menurut polisi Afrika Selatan.

Otoritas menggambarkan insiden ini sebagai salah satu serangan paling berdarah dalam beberapa bulan terakhir, di tengah tingkat kejahatan yang terus tinggi di negara itu.

25 Orang Terluka… Para Penembak Melepaskan Tembakan Sembarangan di Dalam Tavern

Insiden terjadi ketika tiga pria bersenjata menyerbu tempat tersebut dan melepaskan tembakan secara acak kepada para pengunjung, melukai 25 orang.

Ditegaskan bahwa di antara korbannya ada seorang anak berusia 3 tahun, anak lain berusia 12 tahun, dan seorang gadis berusia 16 tahun, sementara 14 orang menderita luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

Pengejaran Besar-besaran untuk Pelaku Serangan

Polisi mengumumkan diluncurkannya pengejaran luas untuk menangkap tiga tersangka yang melarikan diri setelah melakukan serangan. Otoritas mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang identitas pelaku untuk maju dan memberikan kesaksian.

Dikonfirmasi bahwa tempat penjualan alkohol ilegal dan tidak berlisensi merupakan titik rawan berbahaya untuk serangan semacam ini.

Tavern Ilegal… Bom Waktu di Afrika Selatan

Peringatan dikeluarkan tentang maraknya tavern tidak berlisensi di sejumlah daerah, dengan catatan bahwa sebagian besar penembakan massal tercatat di dalam lokasi-lokasi berbahaya dan tidak teregulasi ini.

Afrika Selatan menghadapi tingkat kejahatan kekerasan yang sangat tinggi, dengan negara itu mencatat 63 pembunuhan per hari menurut data resmi.

Peningkatan Kejahatan Bersenjata… Preseden Suram Selama Tahun Ini

Negara ini telah menyaksikan insiden serupa selama tahun ini, yang paling menonjol:

  • Pembunuhan dua remaja dan melukai lima orang lainnya dalam insiden terkait geng di Johannesburg pada Oktober lalu.

  • Pembunuhan delapan pelanggan pada Mei lalu setelah penembakan di dalam sebuah tavern di kota pesisir Durban.

Insiden-insiden ini mengonfirmasi meluasnya cakupan kekerasan bersenjata, yang menimbulkan tantangan keamanan signifikan bagi otoritas.

ROI
Peran Sekolah Pelatihan dalam Revolusi Kulit Hitam | Plateau SPORT
Peran Sekolah Pelatihan dalam Revolusi Kulit Hitam | Plateau SPORT

Soweto

Soweto adalah sebuah township perkotaan besar di Johannesburg, Afrika Selatan, yang secara historis didirikan di bawah apartheid untuk memisahkan populasi Kulit Hitam. Tempat ini mendapatkan ketenaran global sebagai pusat perlawanan anti-apartheid, yang paling terkenal selama pemberontakan pelajar 1976. Saat ini, Soweto adalah simbol perjuangan kebebasan Afrika Selatan yang hidup dan destinasi budaya utama, menampilkan landmark seperti Vilakazi Street, satu-satunya jalan di dunia yang pernah dihuni oleh dua pemenang Hadiah Nobel Perdamaian.

Pretoria

Pretoria adalah ibu kota administratif Afrika Selatan, didirikan pada 1855 dan dinamai dari pemimpin Afrikaner Andries Pretorius. Kota ini memiliki signifikansi historis sebagai pusat nasionalisme Afrikaner dan lokasi ditandatanganinya perjanjian damai yang mengakhiri Perang Boer Kedua pada 1902. Kota ini dikenal dengan jalan-jalannya yang dipenuhi pohon jakaranda dan landmark seperti Union Buildings.

Johannesburg

Johannesburg adalah kota terbesar dan pusat ekonomi Afrika Selatan, didirikan pada 1886 setelah penemuan emas di Witwatersrand. Booming pertambangan yang cepat ini mengubahnya dari permukiman kecil menjadi metropolis besar, meskipun sejarah abad ke-20nya sangat ditandai oleh era apartheid. Saat ini, Johannesburg adalah kota multikultural yang dinamis, dikenal dengan landmark seperti Constitution Hill dan Apartheid Museum, yang mencerminkan perjalanan kompleksnya.

Durban

Durban adalah kota pelabuhan utama di pantai timur Afrika Selatan, secara historis didirikan sebagai permukiman Inggris pada awal abad ke-19 dan dibentuk oleh komunitas India besar, yang nenek moyangnya tiba sebagai pekerja kontrak pada 1860-an. Saat ini, Durban terkenal dengan iklim subtropisnya yang hangat, kawasan pantai Golden Mile yang ikonik, dan sebagai pusat multikultural yang dinamis yang memadukan pengaruh Zulu, India, dan kolonial. Situs budaya utama termasuk masjid Juma Masjid dan Victoria Street Market, yang mencerminkan warisan budayanya yang beragam.