Dalam kunjungannya ke Bukidnon, Menteri mengatakan dia tidak mengizinkan penggunaan fasilitas-fasilitas ini karena cacat desain, meskipun telah selesai dibangun beberapa tahun lalu.

Dia mengatakan fasilitas ini dibangun di bawah administrasi DA sebelumnya.

Menteri menambahkan bahwa fasilitas tersebut tidak dapat mendinginkan sayur dan buah dengan memadai.

“Saya tidak mengizinkan mereka beroperasi karena pembangunannya sangat bermasalah. Bagi saya, ini adalah proyek administrasi DA lama yang sangat cacat,” kata Menteri.

Salah satu fasilitas yang tidak terpakai ini terletak di dalam kompleks Kantor Teknik Kota Cagayan de Oro di Barangay Kauswagan, yang selesai dibangun pada Maret 2022.

DA mengatakan setiap fasilitas penyimpanan dingin kubah monolitik diperkirakan menelan biaya sekitar Rp20 miliar.

Fasilitas ini dirancang untuk membantu petani memperpanjang masa simpan hasil panen dan menjual dengan harga wajar.

Menteri mengatakan bahwa DA masih meneliti kemungkinan solusi untuk membuat fasilitas tersebut berfungsi. Namun, dia mengatakan perbaikan bisa menelan biaya lebih besar lagi.

“Operatornya hanya akan rugi. Jadi, saya tidak meminta kontraktor membayarnya,” kata Menteri.

Bukidnon

Bukidnon adalah provinsi pedalaman di wilayah Mindanao Utara, Filipina, yang dikenal sebagai “Surga Dataran Tinggi” karena iklimnya yang sejuk dan dataran pertanian yang luas. Secara historis, ini adalah wilayah leluhur beberapa kelompok masyarakat adat, termasuk suku Bukidnon, Higaonon, dan Talaandig. Saat ini, provinsi ini merupakan produsen utama nanas dan tanaman lainnya, serta rumah bagi daya tarik alam seperti Gunung Kitanglad, sebuah taman nasional yang dilindungi dan Taman Warisan ASEAN.

Kantor Teknik Kota Cagayan de Oro

Kantor Teknik Kota Cagayan de Oro adalah unit pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas perencanaan, desain, dan konstruksi infrastruktur publik di dalam kota. Secara historis, fungsinya sangat penting bagi perkembangan kota, mengelola proyek-proyek terkait jalan, jembatan, dan gedung-gedung publik untuk mendukung populasi perkotaan yang terus bertumbuh. Pekerjaannya menjadi sangat krusial pasca bencana alam, seperti Topan Sendong pada 2011, yang mengakibatkan upaya rehabilitasi infrastruktur dan mitigasi banjir yang signifikan.

Barangay Kauswagan

Barangay Kauswagan adalah sebuah barangay (pembagian administratif terkecil) di Filipina, dengan namanya diterjemahkan menjadi “kemajuan” atau “pembangunan” dalam bahasa Indonesia. Secara historis, banyak tempat dengan nama ini didirikan atau diganti namanya untuk melambangkan awal baru dan masa depan yang penuh harapan, seringkali setelah periode konflik atau untuk menandai pertumbuhan suatu komunitas. Saat ini, berfungsi sebagai unit permukiman dan administratif lokal, yang berkontribusi pada struktur sosial dan ekonomi kota atau kotamadyanya.