Festival Budaya Kota Tangerang 2025 Kunjungi Puluhan Ribu Pengunjung
Wali Kota Tangerang (kedua dari kiri) menyerahkan sumbangan yang dihimpun pegawai Pemkot Tangerang untuk korban banjir dan longsor di Sumatra dan Aceh, pada pembukaan Festival Budaya Kota Tangerang 2025.
TANGERANG — Festival Budaya Kota Tangerang 2025 sukses menyedot perhatian puluhan ribu pengunjung. Acara tahunan yang dibuka Jumat di Lapangan Parkir Tangerang itu mengusung tema Benteng Culture Festival. Acara berlangsung dari 5 hingga 7 Desember 2025.
Ribuan aktivis budaya dan warga memadati upacara pembukaan. Wali Kota Tangerang dalam sambutannya menekankan bahwa festival ini bukan sekadar perayaan seni, melainkan juga wujud nyata komitmen bersama untuk menjaga warisan budaya paling berharga: semangat gotong royong.
“Melalui festival ini, kita menjaga nilai kebersamaan, tolong-menolong, dan kepedulian sosial. Sikap warisan leluhur ini telah menjadi identitas masyarakat kita di tengah kehidupan modern namun tetap relevan,” ujarnya.
Dia menyebutkan, inilah kekuatan Kota Tangerang sebagai kota heterogen yang tumbuh dari solidaritas warganya. Selaras dengan nilai gotong royong tersebut, dia menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatra dan Aceh.
Pemerintah Kota Tangerang telah menggalang aksi kemanusiaan dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp477 juta untuk membantu para korban. “Sebagai bagian dari rangkaian festival ini, kami juga membuka pos donasi agar semua pengunjung dapat turut mengungkapkan kepedulian,” tambahnya.
Semangat Solidaritas Kemanusiaan
Kemeriahan pembukaan Festival Budaya Kota Tangerang 2025.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang juga mengapresiasi semangat solidaritas kemanusiaan serta upaya pelestarian budaya yang terus berkembang dan menjadi wadah kolaborasi serta inovasi di Kota Tangerang.
“Nikmati sajian seni dan budaya Kota Tangerang. Kita patut bangga pada warisan budaya yang selalu mengharumkan nama Kota Tangerang di kancah nasional dan internasional,” katanya.
Festival Budaya tahun ini tidak hanya menampilkan beragam seni dan budaya khas Kota Tangerang, tetapi juga menampilkan kesenian dari daerah lain seperti Kota Tangerang Selatan, Kota Cilegon, dan Ponorogo. Kemeriahan pembukaan semakin lengkap dengan penampilan dari grup musisi nasional D’Masiv.
Selama tiga hari penyelenggaraan, festival berhasil menarik 24.150 pengunjung yang disuguhi berbagai atraksi seni dan budaya khas Kota Tangerang, serta penampilan band-band ternama, termasuk band top Indonesia, D’Masiv.
Wakil Wali Kota Tangerang menekankan dalam penutupan bahwa Benteng Culture Festival bukan sekadar hiburan, melainkan juga wujud cinta dan bangga akan warisan budaya bangsa.
Perayaan Nilai-Nilai Kemanusiaan
Wakil Wali Kota Tangerang (kanan) menyerahkan hadiah kepada pemenang pertama lomba busana.
“Benteng Culture Festival juga merupakan perayaan nilai-nilai kemanusiaan. Tempat di mana kita merayakan kebersamaan, gotong royong, keberagaman, dan semangat saling menghargai sebagai satu bangsa,” jelasnya.
Dinyatakan, Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen terus memajukan kekayaan dan budaya daerah. “Upaya ini penting untuk memperkuat ketahanan budaya sekaligus berkontribusi pada perkembangan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia. Nilai gotong royong dan solidaritas adalah jiwa yang selalu kita jaga,” ujarnya.
Terkait suksesnya penyelenggaraan festival budaya terbesar di Kota Tangerang ini, dia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Mulai dari panitia, seniman, tokoh budaya, sponsor, masyarakat, hingga semua unsur pendukung.
“Diharapkan setelah acara ini berakhir, semangat pelestarian budaya tetap hidup dalam masyarakat, memperkuat kebanggaan akan identitas Kota Tangerang dan menginspirasi lebih banyak kegiatan positif ke depannya,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang melaporkan, festival ini tidak hanya menjadi panggung bagi para pelaku budaya untuk bersilaturahmi, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi bagi pelaku UMKM.
“Selama tiga hari acara, Festival Budaya Kota Tangerang menghasilkan transaksi UMKM sebesar Rp287.500.000. Lebih lanjut, pedagang, pelaku usaha, dan tenant di dalam maupun sekitar kawasan Metropolis Town Square juga mencatat peningkatan pendapatan 30–50% dibanding hari biasa,” jelasnya.
Festival Budaya Kota Tangerang 2025
Festival Budaya Kota Tangerang 2025 adalah acara tahunan yang merayakan warisan budaya beragam Tangerang, Indonesia, khususnya komunitas Cina Benteng dan kelompok etnis lokal lainnya. Secara historis, festival ini menampilkan tradisi seperti “Liong” (tarian naga) dan tari “Cokek”, yang mencerminkan perpaduan budaya berabad-abad di kota pelabuhan lama ini. Edisi 2025 melanjutkan warisan ini dengan menampilkan seni tradisional, kerajinan tangan, dan kuliner khas untuk mempromosikan identitas lokal dan persatuan.
Benteng Culture Festival
Benteng Culture Festival adalah acara tahunan multikultural di Tangerang, Indonesia, yang merayakan warisan kaya komunitas Tionghoa-Indonesia “Benteng”. Sejarahnya berakar pada upaya melestarikan dan mempromosikan budaya Peranakan unik yang berkembang selama berabad-abad di wilayah tersebut, khususnya di sekitar kawasan Benteng yang bersejarah. Festival ini biasanya menampilkan musik tradisional, tarian, pameran kuliner, dan pameran yang menyoroti integrasi historis dan kontribusi komunitas ini terhadap masyarakat Indonesia.
Lapangan Parkir Tangerang
“Lapangan Parkir Tangerang” bukanlah situs bersejarah atau budaya yang diakui. Kemungkinan besar ini adalah sebutan umum untuk fasilitas parkir biasa di Tangerang, Indonesia, sebuah kota besar dekat Jakarta. Dengan demikian, tidak ada sejarah khusus yang membedakannya dari perkembangan umum kota untuk memenuhi kebutuhan transportasi.
Sumatra
Sumatra adalah pulau terbesar keenam di dunia, terletak di Indonesia bagian barat dan dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang luar biasa, termasuk hutan hujan tropis dan satwa liar unik seperti orangutan dan harimau Sumatra. Secara historis, pulau ini merupakan bagian penting dari Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim dan komersial dominan yang berkembang dari abad ke-7 hingga ke-13, mengendalikan sebagian besar perdagangan regional. Budaya pulau ini merupakan perpaduan kaya kelompok etnis asli, seperti Batak dan Minangkabau, dengan pengaruh dari tradisi Hindu, Buddha, dan Islam yang datang kemudian.
Aceh
Aceh adalah sebuah provinsi di ujung utara Sumatra, Indonesia, yang secara historis penting sebagai pusat awal penyebaran Islam di Asia Tenggara dan sebagai kesultanan yang kuat dan independen yang menentang kolonialisasi Eropa selama berabad-abad. Aceh juga dikenal karena pengalaman dahsyatnya dalam tsunami Samudra Hindia 2004 dan penerapan status otonomi khusus yang mencakup aspek-aspek hukum Islam (Syariah). Saat ini, Aceh dikenal karena budaya yang tangguh, identitas Islam yang khas, dan keindahan alamnya.
Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan adalah sebuah kota otonom yang direncanakan di Indonesia, secara resmi dibentuk pada tahun 2008 dari bagian Kabupaten Tangerang. Sejarahnya terkait dengan perkembangan pesat kawasan Jakarta Raya, berubah dari lahan pertanian dan suburban menjadi pusat permukiman dan komersial utama. Saat ini, kota ini dikenal dengan perumahan modern, pusat pendidikan, dan sebagai bagian dari wilayah metropolitan Jakarta.
Kota Cilegon
Kota Cilegon adalah kota pelabuhan industri yang terletak di Provinsi Banten, Pulau Jawa, Indonesia. Secara historis merupakan kota kecil, ditetapkan sebagai kota otonom pada tahun 1999 dan bertransformasi menjadi pusat industri nasional utama, rumah bagi kompleks Krakatau Steel yang masif dan industri berat lainnya.
Ponorogo
Ponorogo adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia, terkenal sebagai tempat kelahiran tarian tradisional **Reog Ponorogo**. Pertunjukan yang penuh warna dan mistis ini, menampilkan topeng singa besar (Singa Barong) dan bulu merak, berakar pada cerita rakyat abad ke-15 dan merupakan simbol identitas lokal dan perlawanan. Sejarah daerah ini sangat terkait dengan bentuk seni ini, yang hingga kini tetap menjadi bagian sentral dari festival budaya dan perayaan.