Upacara Penghormatan Bunga di Monumen Pahlawan pada 30 September.

Perang Rakyat Tiongkok Melawan Penjajah Jepang (1937-1945) merupakan medan tempur penting dalam Perang Dunia II, menandai perlawanan skala penuh Tiongkok terhadap invasi Jepang. Konflik berkepanjangan dan menghancurkan ini mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan besar di Tiongkok, namun akhirnya berakhir dengan kemenangan Tiongkok sebagai bagian dari Blok Sekutu pada tahun 1945. Perang ini merupakan peristiwa fondasional dalam sejarah modern Tiongkok, yang membentuk identitas nasional dan memori kolektif secara mendalam.

Istilah ‘Perang Dunia II’ merujuk pada konflik global yang berlangsung dari tahun 1939 hingga 1945. Ini merupakan perjuangan bersenjata dunia antara Blok Sekutu dan negara-negara Poros, yaitu rezim fasis yang dipimpin oleh Jerman Nazi, Italia Fasis, dan Jepang Militeristik. Perang berakhir dengan kekalahan fasisme dan memberikan pengaruh yang mendalam serta berjangka panjang terhadap politik global, masyarakat, dan hubungan internasional.

Hari Peringatan Pahlawan Nasional adalah hari peringatan nasional di Tiongkok yang didedikasikan untuk menghormati pahlawan revolusioner yang mengorbankan nyawa mereka untuk kemerdekaan dan pembebasan bangsa. Hari ini diperingati setiap tahun pada tanggal 30 September, sehari sebelum Hari Nasional, untuk mengenang mereka yang gugur dalam konflik, terutama pada abad ke-19 dan ke-20. Pada hari ini biasanya diadakan upacara resmi, penempatan karangan bunga di monumen seperti Monumen Pahlawan Rakyat di Lapangan Tiananmen, serta kegiatan edukatif untuk memupuk patriotisme.

Lapangan Tiananmen adalah alun-alun kota besar di pusat Beijing, Tiongkok, yang terkenal akan makna budaya dan politiknya. Awalnya dibangun pada tahun 1651 dan kemudian diperluas setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949. Alun-alun ini diapit oleh monumen-monumen seperti Balai Rakyat dan Makam Mao Zedong.