Pria tersebut diduga bersekongkol dengan seorang kaki tangan untuk mencuri uang tunai sebesar 10.000 yen dari dompet di dalam tas selempang milik seorang pria berusia 53 tahun dari Kota Date di sebuah rumah sakit di Kota Tōyako, Asahi-cho, sekitar pukul 10.00 pada 17 Oktober.
Korban adalah seorang pasien di rumah sakit tersebut dan sedang menjalani perawatan medis saat kejadian. Uang itu dicuri saat ia menjauh dari barang bawaannya.
Pria itu menyadari uangnya hilang saat menyelesaikan pembayaran, dan staf rumah sakit melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Meskipun tersangka dan korban tidak saling kenal, keterlibatan tersangka terungkap karena hanya ada sejumlah terbatas orang di rumah sakit pada saat itu.
Selain itu, pria itu melakukan kejahatan tersebut bekerja sama dengan orang lain, dan seorang wanita yang diduga sebagai kaki tangannya telah diperiksa.
Selama pemeriksaan, pria itu mengakui tuduhan tersebut dengan menyatakan, “Tidak ada kesalahan.”
Polisi sedang menyelidiki motif kejahatan dan alasan pria itu mengunjungi rumah sakit.
Kota Tōyako
Kota Tōyako adalah kawasan resor yang indah di Hokkaido, Jepang, berpusat di sekitar danau kaldera vulkanik Danau Tōya. Kota ini merupakan bagian dari Taman Nasional Shikotsu-Tōya dan terkenal dengan mata air panasnya serta gunung berapi ikonik yang masih aktif, Gunung Usu, yang terakhir meletus pada tahun 2000. Sejarah kawasan ini sangat dibentuk oleh kekuatan vulkanik ini, dengan letusan besar di abad ke-20 menciptakan formasi geologi baru yang kini menjadi daya tarik wisata utama.
Kota Date
Kota Date adalah sebuah kotamadya yang terletak di Prefektur Fukushima, Jepang, dibentuk pada tahun 2006 melalui penggabungan beberapa kota kecil. Kawasan ini memiliki sejarah panjang, dengan namanya diyakini berasal dari Klan Date, keluarga samurai kuat yang memerintah wilayah tersebut selama berabad-abad sejak periode Kamakura. Saat ini, kota ini dikenal dengan produksi pertaniannya dan kedekatannya dengan situs-situs bersejarah terkait samurai Date.
Asahi-cho
Asahi-cho adalah nama tempat umum yang ditemukan di banyak kota di Jepang, biasanya merujuk pada sebuah distrik atau lingkungan. Nama “Asahi” (朝日) sendiri berarti “matahari pagi”, sebuah nama yang sering diberikan untuk melambangkan awal baru atau kemakmuran. Tanpa konteks kota yang spesifik, sulit untuk memberikan sejarah yang berbeda, karena setiap Asahi-cho memiliki perkembangan lokalnya sendiri, yang sering berevolusi dari reorganisasi administratif pasca-perang atau penggabungan kota yang lebih awal.