.article-container {
max-width: 800px;
margin: 0 auto;
padding: 20px;
font-family: Arial, sans-serif;
}
.article-title {
font-size: 2em;
margin-bottom: 20px;
color: #333;
}
.article-image {
width: 100%;
height: auto;
margin: 20px 0;
}
.article-content {
line-height: 1.6;
color: #444;
}
.info-box {
background-color: #f5f5f5;
padding: 15px;
margin: 20px 0;
border-left: 4px solid #007cba;
}
Penemuan Revolusioner di Mars: Ditemukan Bukti Keberadaan Tubuh Air Purba

Analisis terbaru data dari misi Mars Rover mengungkap bukti kuat adanya danau-danau dan delta sungai purba di planet merah tersebut. Para ilmuwan telah mengidentifikasi formasi batuan sedimen yang hanya bisa terbentuk oleh aliran air yang berkelanjutan dalam periode waktu yang lama.
- Endapan mineral lempung yang mengindikasikan interaksi air yang berkepanjangan
- Lapisan batuan berstrata yang menunjukkan pola air musiman
- Jaringan saluran sungai yang membentang ratusan kilometer
- Senyawa mineral yang biasanya terbentuk di lingkungan berair
Penemuan ini dibuat menggunakan instrumen spektroskopi canggih yang mampu menganalisis komposisi batuan dari orbit. Beberapa lokasi di permukaan Mars menunjukkan fitur geologis serupa, mengindikasikan aktivitas air yang meluas di masa lalu planet tersebut.
Para peneliti memperkirakan tubuh air ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu, selama periode ketika Mars memiliki atmosfer yang lebih tebal dan iklim yang lebih hangat. Temuan ini secara signifikan meningkatkan kemungkinan bahwa Mars pernah memiliki kondisi yang cocok untuk kehidupan mikroba.

Misi masa depan direncanakan untuk mengambil sampel dari wilayah delta sungai purba ini. Sampel tersebut dapat memberikan bukti definitif tentang sejarah hidrologi Mars dan potensinya untuk dihuni di masa lalu.
Misi rover berikutnya yang dijadwalkan diluncurkan pada 2026 akan secara khusus menargetkan formasi sedimen ini. Peralatan pengeboran canggih akan memungkinkan pengambilan sampel inti dari berbagai lapisan kedalaman.
Analisis komposisi mineral menunjukkan bahwa air tersebut kemungkinan memiliki pH netral dan mengandung mineral terlarut yang dapat mendukung bentuk kehidupan primitif. Pencarian senyawa organik dan bukti mikroba yang terfosilisasi tetap menjadi prioritas utama untuk penelitian yang sedang berlangsung.