Saat ini terdapat 134 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Samosir, namun masih perlu bergerak cepat untuk masuk ke sistem digital nasional.
Pemerintah menyiapkan pembangunan gudang seluas 1.000 meter persegi untuk setiap KDMP, dengan pembiayaan disediakan melalui PT Agrinas Nusantara.
Hal ini disampaikan dalam workshop percepatan operasionalisasi Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang digelar di Hotel Vantas, Pangururan.
Workshop dihadiri mitra dan sponsor dari BUMN dan BUMD, koperasi pendamping, serta pengurus koperasi desa se-Kabupaten Samosir.
Ditekankan bahwa percepatan operasional KDMP memerlukan usaha kolektif berdasarkan semangat kekeluargaan dan gotong royong.
“Koperasi harus dijalankan dengan semangat idealisme; menjadi pengurus koperasi tidak boleh dianggap enteng. Harus ditekuni dan dijalankan dengan tanggung jawab penuh,” ditegaskan.
Ditambahkan bahwa koperasi desa menjadi pilar baru dalam menggerakkan ekonomi masyarakat desa.
“Pengurus diminta menjaga kebersamaan, memperkuat kelembagaan, dan menggali potensi lokal, termasuk permodalan melalui Bank Himbara,” dinyatakan.
Diharapkan pula semangat kebersamaan tetap dijaga oleh pengurus koperasi, karena manfaatnya langsung dirasakan oleh anggota.
“Dengan berdirinya dapur desa dan suplai kebutuhan dari koperasi, sirkulasi ekonomi dan peluang bagi masyarakat setempat akan tumbuh,” tambahnya.
Disampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) merupakan proyek strategis nasional untuk memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.
“Kita tidak bicara proyek, tapi gerakan nasional. Ada lebih dari 80.000 KDMP di seluruh Indonesia, dan harus memiliki semangat yang sama untuk mengembalikan ekonomi ke desa,” dikatakan.
Menurut pernyataan tersebut, Kabupaten Samosir memiliki potensi besar, terutama di sektor kopi. Koperasi desa dapat menjadi off-taker untuk mengolah hasil pertanian agar masyarakat mendapatkan harga jual yang lebih menguntungkan.
“Kami mendampingi pendataan aset desa sebagai lokasi pembangunan gudang. Pemerintah tidak memberikan uang tapi fasilitas dan infrastruktur,” dijelaskan.
Dinyatakan bahwa jika lahan sudah siap dan terdata, pembangunan gudang bisa segera dimulai. “Target Presiden, pada Januari atau paling lambat Maret 2026, semua gudang KDMP harus sudah dibangun,” diungkapkan.
Dalam workshop tersebut, diberikan pelatihan praktis penggunaan sistem Simkopdes sebagai platform resmi pendataan dan pengelolaan digital koperasi desa.
Digitalisasi merupakan amanat presiden agar semua KDMP terintegrasi dengan sistem nasional. Dengan data terpusat, pengawasan dan akses pembiayaan menjadi lebih mudah, transparan, dan aman.
Diperkenalkan pula beberapa website resmi KDMP yang dapat digunakan untuk pendaftaran, login, dan pengajuan pembiayaan.
“Jika mengalami kesulitan, pengurus koperasi dapat menghubungi helpdesk melalui layanan pesan WhatsApp,” dinyatakan.