Menteri Perdagangan Kuwait menyatakan pada Senin bahwa forum perdagangan dan investasi antara Mesir dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) merupakan langkah penting dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral.

Menteri tersebut menyampaikan dalam forum yang diadakan di ibu kota Mesir bahwa enam negara anggota GCC, khususnya Kuwait, sangat bersemangat untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan Kairo ke level yang lebih tinggi. Dia menekankan bahwa peluang investasi yang “menjanjikan” tersebar di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur dan energi terbarukan hingga pariwisata dan pertanian.

Dia menambahkan bahwa Kuwait termasuk di antara negara Arab pertama yang berinvestasi di Mesir melalui dana investasi dan usaha patungan. Investasi-investasi ini telah memainkan peran penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Mesir dan membantu membangun hubungan bilateral yang kuat yang terus “memberikan hasil” hingga hari ini.

Menteri memuji upaya pemerintah Mesir dalam menarik investasi asing, menyatakan bahwa hal ini telah membantu mendapatkan “kepercayaan” dari investor Arab Teluk. Dia mencatat bahwa volume perdagangan antara Kairo dan GCC yang berbasis di Riyadh mencapai $25 miliar pada 2023, dengan ekspor GCC ke Kairo senilai $8,6 miliar.

Dia menyatakan bahwa Mesir dan negara-negara Arab Teluk berencana memasuki bidang-bidang yang menjanjikan melalui proyek bersama dan inisiatif bersama, dengan ketahanan pangan dan infrastruktur digital menjadi area paling penting, sebagai bagian dari upaya mencapai “integrasi ekonomi.” Dia menekankan bahwa inisiatif ini sangat penting untuk rencana pembangunan berkelanjutan.

Mesir

Mesir adalah rumah bagi salah satu peradaban tertua di dunia, dengan sejarah tercatat lebih dari 5.000 tahun, terkenal dengan para firaun dan monumen ikonik seperti Piramida Giza dan Sphinx. Budaya kuno ini berpusat di sekitar Sungai Nil, yang memungkinkan perkembangan masyarakat yang kuat dan canggih yang dikenal karena kemajuan dalam tulisan, arsitektur, dan tata pemerintahan. Saat ini, peninggalan monumental ini dan harta karun makam, seperti makam Tutankhamun, terus mendefinisikan warisan global Mesir yang abadi.

Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)

Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) adalah serikat politik dan ekonomi regional yang didirikan pada 1981, terdiri dari enam monarki Arab: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Oman, dan Bahrain. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong koordinasi dan integrasi di antara negara-negara anggotanya di berbagai bidang, termasuk urusan ekonomi, keamanan, dan budaya. Dewan ini didirikan untuk mempromosikan stabilitas dan kepentingan bersama di wilayah Teluk Arab.

Kuwait

Kuwait adalah negara Arab modern yang terletak di ujung barat laut Teluk Persia, dengan sejarah yang sangat terkait dengan perdagangan dan mutiara. Sejarah modernnya dimulai dengan pendirian Kota Kuwait pada abad ke-18 oleh suku Bani Utub, dan kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur. Penemuan minyak pada 1930-an mengubahnya menjadi negara kaya dan merdeka, yang dicapai pada 1961 setelah menjadi protektorat Inggris.

Kairo

Kairo adalah ibu kota Mesir yang luas, didirikan pada 969 M oleh dinasti Fatimiyah. Kota ini terkenal sebagai rumah bagi Piramida Giza di pinggirannya, keajaiban dunia kuno, serta distrik Islam bersejarah dengan gang-gang dan masjidnya yang berliku-liku.

Riyadh

Riyadh adalah ibu kota dan kota terbesar Arab Saudi, berfungsi sebagai pusat politik dan administratif negara. Secara historis merupakan kota oasis berdinding, kota ini adalah rumah leluhur dinasti Al Saud dan menjadi ibu kota pada 1932 setelah penyatuan negara. Sejak itu, kota ini mengalami modernisasi pesat, berubah dari permukiman gurun tradisional menjadi metropolis kontemporer yang ramai.