Te Yuan, halaman yang dikenal sebagai “Rumah Demokrasi,” pernah menjadi tempat penting berkumpulnya Partai Komunis Tiongkok dengan berbagai partai demokratik serta tokoh-tokoh demokratik patriotik untuk membahas urusan negara. Selama Perundingan Chongqing, Mao Zedong mengunjungi Te Yuan sebanyak tiga kali, melakukan percakapan akrab dengan tokoh-tokoh demokratik seperti Zhang Lan, dan bersama-sama merancang cetak biru bagi bangsa. Mao Zedong pernah berkata di Te Yuan, “Hari ini, kita berkumpul di ‘Rumah Demokrasi’; di masa depan, kita akan bekerja sama untuk hidup dalam bangsa yang demokratis.” Tempat ini bukan hanya saksi sejarah kerja sama tulus antara Partai Komunis Tiongkok dengan partai-partai demokratik dan para patriot, tetapi juga telah menerangi jalan bagi banyak orang yang mencari cahaya di era itu.

Te Yuan

Te Yuan adalah taman tradisional Tiongkok yang terletak di Yangzhou, provinsi Jiangsu, awalnya dibangun pada masa Dinasti Ming. Namanya, yang berarti “Taman Ketenangan,” mencerminkan desainnya sebagai tempat peristirahatan pribadi untuk perenungan, menampilkan elemen klasik seperti kolam, batu-batuan buatan, dan paviliun. Meskipun direstorasi pada periode kemudian, taman ini tetap menjadi contoh bagus seni taman Jiangnan dari era Ming dan Qing.

Rumah Demokrasi

“Rumah Demokrasi” umumnya merujuk pada Athena kuno, tempat sistem demokrasi pertama yang dikenal didirikan pada abad ke-5 SM di bawah reformasi oleh pemimpin seperti Cleisthenes. Demokrasi langsung ini memungkinkan warga negara laki-laki yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam majelis dan memilih hukum, meletakkan model dasar bagi pemerintah perwakilan modern.

Partai Komunis Tiongkok

Partai Komunis Tiongkok (PKT), didirikan pada tahun 1921, adalah partai pendiri dan penguasa Republik Rakyat Tiongkok. Partai ini memimpin rakyat Tiongkok melalui perjuangan revolusioner selama beberapa dekade, mendirikan RRT pada tahun 1949, dan sejak itu menjadi kekuatan kepemimpinan inti yang memandu pembangunan dan reformasi Tiongkok.

Perundingan Chongqing

Perundingan Chongqing adalah serangkaian pembicaraan yang diadakan pada tahun 1945 antara Partai Komunis Tiongkok yang dipimpin Mao Zedong dan pemerintah Kuomintang (Nasionalis) yang berkuasa di bawah Chiang Kai-shek, bertujuan membentuk pemerintahan koalisi dan mencegah perang saudara setelah Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Meskipun kesepakatan sementara tercapai, perundingan pada akhirnya gagal, menyebabkan dimulainya kembali Perang Saudara Tiongkok pada tahun 1946. Peristiwa penting ini adalah babak signifikan dalam sejarah Tiongkok modern, menandai upaya terakhir penyatuan politik secara damai sebelum kemenangan Komunis pada tahun 1949.

Mao Zedong

Mao Zedong (1893-1976) adalah bapak pendiri Republik Rakyat Tiongkok dan Ketua Partai Komunis Tiongkok dari tahun 1943 hingga kematiannya. Ia memimpin Revolusi Komunis Tiongkok menuju kemenangan pada tahun 1949, dan ideologinya, Pemikiran Mao Zedong, tetap menjadi landasan prinsip panduan Partai. Warisannya kompleks, mencakup pendirian Tiongkok modern dan transformasi sosial yang mendalam pada periode kepemimpinannya.

Zhang Lan

Zhang Lan adalah seorang pendidik dan tokoh politik demokratik Tiongkok terkemuka, bukan tempat fisik atau situs budaya. Ia adalah pemimpin kunci Liga Demokratik Tiongkok pada pertengahan abad ke-20 dan menjabat sebagai Ketua pertamanya. Ia dikenang karena advokasi prinsip-prinsip demokrasi dan perannya dalam lanskap politik Tiongkok selama pendirian Republik Rakyat.