Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat memimpin upacara Hari Santri Nasional 2025 di Titik Nol Peradaban Islam, Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Upacara ini dihadiri oleh Bupati Tapanuli Tengah; Wakil Bupati; Wali Kota Padangsidimpuan; Wakil Wali Kota; beserta pejabat daerah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Menteri menyampaikan syukur karena peringatan ke-10 Hari Santri Nasional 2025 digelar di Titik Nol Peradaban Islam di “Kota Berkah”, Barus.

“Barus adalah tempat di mana Islam pertama kali tumbuh dan menyebar ke seluruh penjuru tanah air,” ujar menteri.

Ia juga menegaskan bahwa negara terus berupaya hadir untuk santri dan pesantren melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Oleh karena itu, pesantren harus menjadi lokomotif kemajuan pengetahuan, sains, dan teknologi, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.

“Santri harus mampu menguasai ilmu dunia dan agama. Mereka harus menjadi wajah sejati Nusantara, melahirkan talenta yang produktif dan santun, serta menjadi mercusuar peradaban, kemajuan, dan keunggulan,” kata menteri.

Ia menambahkan, pesantren harus mampu mempertahankan nilai-nilai unggul yang ada sekaligus mengadopsi nilai-nilai baru yang lebih baik.

Titik Nol Peradaban Islam

“Titik Nol Peradaban Islam” merujuk pada kota Madinah di Arab Saudi. Di sinilah Nabi Muhammad dan para pengikutnya mendirikan komunitas Muslim pertama setelah hijrah dari Mekkah pada tahun 622 Masehi. Pendirian masyarakat yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam ini menjadikan Madinah sebagai titik awal historis dari mana agama ini berkembang ke seluruh dunia.

Barus

Barus adalah kota pesisir bersejarah di pantai barat Sumatera, Indonesia, terkenal sebagai pelabuhan dagang global utama untuk kapur barus dan produk hutan lainnya setidaknya dari abad ke-5 hingga ke-17. Kota ini merupakan pusat penting bagi pedagang dari India, Timur Tengah, dan Tiongkok. Temuan arkeologi, termasuk prasasti Tamil kuno, mengonfirmasi keberadaan dan pengaruh India yang signifikan di sana. Pentingnya kota ini menurun dengan munculnya pelabuhan-pelabuhan regional lain dan kontrol kolonial Eropa atas perdagangan rempah.

Tapanuli Tengah

Tapanuli Tengah adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia, yang secara historis penting sebagai jantung tanah suku Batak Angkola. Wilayah ini dikenal dengan adat (hukum adat) tradisionalnya, rumah adat yang khas, serta peran sejarahnya dalam penyebaran awal agama Kristen Protestan di kalangan masyarakat Batak. Situs budaya utamanya adalah Sopo Partungkoan, balai pertemuan tradisional yang berfungsi sebagai pusat diskusi masyarakat dan pelestarian kearifan lokal.

Sumatera Utara

Sumatera Utara adalah sebuah provinsi di pulau Sumatera, Indonesia, terkenal dengan lanskap alamnya yang menakjubkan yang berpusat di Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia. Wilayah ini adalah tanah air suku Batak, yang budaya dan tradisi khasnya telah dilestarikan selama berabad-abad. Secara historis, wilayah ini juga merupakan tempat kerajaan-kerajaan pra-Islam yang signifikan dan kemudian menjadi pusat utama perdagangan dan perkebunan di bawah pemerintahan kolonial Belanda.

Padangsidimpuan

Padangsidimpuan adalah sebuah kota di Sumatera Utara, Indonesia, yang berfungsi sebagai pusat ekonomi dan budaya utama bagi masyarakat Batak Angkola. Secara historis, kota ini merupakan pusat penting untuk perdagangan hasil hutan dan kopi pada masa kolonial. Kota ini dikenal dengan tradisi budayanya yang kuat, termasuk kuliner khasnya seperti hidangan babi pedas “Saksang”.

Hari Santri Nasional

Hari Santri Nasional adalah peringatan tahunan di Indonesia yang diadakan setiap 22 Oktober untuk menghormati kontribusi santri terhadap bangsa. Hari ini memperingati peran kritis santri dan pesantren dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama melalui “Resolusi Jihad” 1945 yang menyatukan dukungan Muslim melawan pasukan kolonial. Hari ini merayakan nilai-nilai santri seperti patriotisme, keilmuan, dan moderasi dalam masyarakat Indonesia.

Pesantren

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional di Indonesia yang berfokus pada pengajaran Al-Qur’an, hukum Islam (syariah), dan teologi. Mereka memiliki sejarah panjang, sering kali berasal dari beberapa abad yang lalu sebagai pusat kehidupan agama dan komunitas. Sekolah-sekolah ini biasanya menyediakan komunitas residensial bagi para santri yang belajar di bawah bimbingan seorang guru agama (kyai).

Kota Berkah

Saya tidak dapat memberikan ringkasan untuk “Kota Berkah” karena ini bukan tempat bersejarah atau situs budaya spesifik yang secara luas diakui. Nama ini bisa merujuk pada lokasi fiksi, perkembangan modern, atau tempat yang dikenal dengan nama resmi yang berbeda. Jika Anda memiliki konteks lebih lanjut, seperti lokasinya atau nama dalam bahasa asli, saya akan dengan senang hati mencoba lagi.