Para pemikir paling cemerlang di dunia berkumpul di Nagoya. Sebuah forum diskusi digelar dengan menampilkan dua peraih Hadiah Nobel.

Acara di Gedung Chubu menampilkan pemenang Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2012 untuk penelitian sel iPS dan pemenang Hadiah Nobel Fisika 2014 untuk pengembangan LED biru.

Peneliti Sel iPS
Peneliti LED Biru

Acara ini diselenggarakan oleh sebuah organisasi pemberdayaan perempuan internasional, menampilkan kuliah tentang kemajuan penelitian sel iPS dan forum diskusi dengan kedua peneliti.

Pameran sel iPS juga digelar, di mana para peserta terlihat mengamati melalui mikroskop.

Nagoya

Nagoya adalah kota besar di pusat Jepang, secara historis dikenal sebagai pusat kekuasaan klan Tokugawa Owari yang kuat selama periode Edo. Situs budaya paling terkenalnya adalah Kastil Nagoya, simbol kota yang dibangun pada awal abad ke-17, meskipun menara utamanya saat ini merupakan rekonstruksi modern. Kota ini juga merupakan pusat industri dan ekonomi terkemuka, menjadi markas perusahaan seperti Toyota.

Gedung Chubu

Gedung Chubu adalah gedung perkantoran bersejarah yang terletak di Nagoya, Jepang, selesai dibangun pada tahun 1994. Gedung ini terkenal dengan gaya arsitektur postmodern-nya dan dikembangkan sebagai bagian dari upaya pembangunan kembali kota pada akhir abad ke-20. Gedung ini berfungsi sebagai pusat komersial di distrik bisnis Nagoya.

Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran

Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran adalah salah satu dari lima Hadiah Nobel yang didirikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel pada tahun 1895. Penghargaan ini telah diberikan setiap tahun sejak 1901 untuk penemuan-penemuan terobosan dalam ilmu kehidupan dan kedokteran, menghormati ilmuwan yang karyanya telah menghasilkan peningkatan mendalam dalam kesehatan manusia. Penerima terkenal termasuk Alexander Fleming untuk penisilin dan Francis Crick untuk struktur DNA.

Penelitian sel iPS

Penelitian sel iPS mengacu pada studi tentang sel punca pluripoten diinduksi (iPS), yaitu sel dewasa yang telah diprogram ulang secara genetik ke keadaan seperti sel punca embrionik. Bidang terobosan ini dipelopori oleh ilmuwan Jepang Shinya Yamanaka pada tahun 2006, yang membuatnya meraih Hadiah Nobel pada tahun 2012. Sel iPS menyimpan potensi revolusioner untuk pengobatan regeneratif, pemodelan penyakit, dan pengujian obat sekaligus menghindari kekhawatiran etis terkait sel punca embrionik.

Hadiah Nobel Fisika

Hadiah Nobel Fisika adalah penghargaan internasional tahunan yang dikelola oleh Yayasan Nobel dan dianugerahkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia. Didirikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel pada tahun 1895, penghargaan ini pertama kali diberikan pada tahun 1901 kepada Wilhelm Röntgen untuk penemuan sinar-X-nya. Ini adalah salah satu penghargaan paling bergengsi dalam sains, yang menghormati fisikawan yang telah memberikan kontribusi paling luar biasa di bidangnya.

LED biru

LED biru adalah sumber cahaya semikonduktor yang pertama kali berhasil didemonstrasikan pada tahun 1994 oleh tim ilmuwan Jepang: Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura. Terobosan ini sangat penting secara historis karena melengkapi spektrum warna RGB (merah, hijau, biru) untuk pencahayaan solid-state, yang sebelumnya kekurangan sumber biru yang efisien dan terang. Penemuannya memungkinkan terciptanya lampu LED putih yang hemat energi dan merevolusi pencahayaan, tampilan, dan elektronik, sehingga membuat para penemunya meraih Hadiah Nobel Fisika 2014.

Pameran sel iPS

Pameran sel iPS adalah ajang pameran ilmiah yang didedikasikan untuk teknologi sel punca pluripoten diinduksi (iPS), yang dipelopori oleh penerima Nobel Shinya Yamanaka pada tahun 2006. Pameran ini menyoroti potensi revolusioner sel-sel ini dalam pengobatan regeneratif, pemodelan penyakit, dan pengembangan obat, sering kali menampilkan tampilan interaktif tentang pembuatan dan aplikasi medisnya.

Mikroskop

Mikroskop adalah instrumen ilmiah yang menggunakan lensa untuk memperbesar objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop pertama kali dikembangkan pada akhir abad ke-16, dengan penghargaan sering diberikan kepada pembuat kacamata Belanda Hans dan Zacharias Janssen karena menciptakan mikroskop majemuk pertama. Penemuan ini merevolusi biologi dan kedokteran dengan memungkinkan penemuan sel dan mikroorganisme.